Selasa, 17 Juni 2025
Menu

Hasto Cabut Permohonan Pindah Rutan

Redaksi
Hasto Kristiyanto Jalani Sidang Perdana di Pengadilan Tipikor pada PN Jakarta Pusat, Jumat, 14/3/2025 | Syahrul Baihaqi/Forum Keadilan
Hasto Kristiyanto Jalani Sidang Perdana di Pengadilan Tipikor pada PN Jakarta Pusat, Jumat, 14/3/2025 | Syahrul Baihaqi/Forum Keadilan
Bagikan:

FORUM KEADILAN – Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto mencabut permohonan untuk pemindahan rumah tahanan (Rutan) yang sempat disampaikan kepada Majelis Hakim.

Diketahui, dalam sidang pada Jumat, 21/3/2025, Hasto melalui tim hukumnya menyampaikan surat permohonan pemindahan rutan dari rutan gedung merah putih Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) ke Rutan Salemba.

Pencabutan permohonan itu disampaikan oleh Hasto melalui surat yang ditulis tangan yang dibacakan oleh Politikus PDIP Guntur Romli di sela-sela sidang pembacaan jawaban KPK atas eksepsi atau nota keberatan Sekjen PDIP tersebut terhadap surat dakwaan Jaksa Penuntut Umum (JPU).

“Ada pesan dari Bapak Sekjen PDI Perjuangan, Mas Hasto Kristiyanto yang saat ini masih mengikuti proses persidangan bahwa ada beberapa pesan yang disampaikan oleh Mas Hasto,” ujar Guntur Romli membacakan surat Hasto dalam sidang di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) pada pengadilan Negeri (PN) Jakarta Pusat, Kamis, 27/3/2025.

“Mas Hasto melalui penasihat hukum sudah mencabut permohonan untuk pindah dari Rutan Merah Putih yang kemarin itu ke Salemba,” tambahnya.

Guntur Romli mengatakan bahwa Hasto batal pindah rutan dikarenakan telah beradaptasi dengan rekan sesama tahanan di Rutan KPK.

“Bahwa Mas Hasto sudah menyatu dengan teman-teman warga Merah Putih dan juga dari teman-temannya juga banyak yang menyampaikan keberatan kalau sampai Mas Sekjen itu pindah,” jelasnya.

Berdasarkan surat yang dibacakan oleh Guntur Romli, Hasto menyampaikan bahwa dirinya telah membangun tradisi keakraban dengan sesama tahanan di rutan KPK.

“Apalagi, Mas Hasto ini sudah membangun tradisi keakraban bersama warga Merah Putih di sana. Misalnya, tiap pagi itu olahraga, kemudian juga nyanyi lagu-lagu wajib sambil olahraga,” ungkapnya.

“Hasto dan tahanan lain juga banyak berdiskusi tentang tokoh bangsa dan juga persoalan politik di dalam tahanan Merah Putih. Karena itu, Mas Hasto membatalkan permohonan untuk pindah Rutan,” pungkasnya.*