Minggu, 06 Juli 2025
Menu

Menteri Imipas: 32 Napi Kabur di Kutacane Diduga Karena Makanan

Redaksi
Menteri Imipas Agus Andrianto di Gedung Kementrian Imipas, Selasa, 11/3/2025 | Syahrul Baihaqi/Forum Keadilan
Menteri Imipas Agus Andrianto di Gedung Kementrian Imipas, Selasa, 11/3/2025 | Syahrul Baihaqi/Forum Keadilan
Bagikan:

FORUM KEADILAN – Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan (Imipas) Agus Andrianto menyatakan pihaknya masih menyelidiki penyebab kaburnya puluhan narapidana dari Lapas di Kutacane, Aceh, Senin, 10/3/2025.

Salah satu dugaan yang berkembang, kata dia, adalah adanya ketidakpuasan terkait jatah makanan.

“Nah, inilah yang mau dicek apakah karena perilaku petugas. Karena yang sementara berkembang kan karena makan nih, minta jatah makannya sama dengan yang dari KPK. Memang kan ada beberapa klasifikasi di sini, ada yang Rp18.000 per hari, ada yang Rp20.000, ada yang Rp22.000,” ujar Agus kepada wartawan di Gedung Kementerian Imipas, Selasa, 11/3.

Namun, dirinya menegaskan bahwa permintaan tersebut di luar kapasitasnya dan pihaknya masih akan melakukan pengecekan lebih lanjut akan penyebab larinya para tahanan.

Dari total sekitar 50 napi yang kabur, 12 sudah berhasil ditangkap, sementara 32 lainnya masih dalam pencarian. Agus mengapresiasi kerja sama berbagai pihak dalam proses pencarian ini.

“Ya syukur, Alhamdulillah kemarin kerja sama dengan Pak Bupati, Pak Dandim, Pak Kapolres, dan teman-teman pengamanan di wilayah. Mudah-mudahan dari sekitar 32 orang yang masih kabur, bisa segera kita imbau untuk menyerahkan diri,” tuturnya.

Di sisi lain, kata dia, terdapat over capacity atau kelebihan kapasitas dalam Lapas di Kutacane. Padahal, lapas tersebut hanya mampu mengisi sebanyak 100 tahanan. Namun, terdapat sebanyak 368 orang ditahan di lapas Kutacane.

Agus juga menyoroti keterbatasan jumlah petugas jaga di lapas tersebut. Menurutnya, dalam satu sesi penjagaan hanya ada 6 orang yang menjaga.

Ketika ditanya apakah efisiensi anggaran berpengaruh terhadap jatah makanan napi, Agus membantahnya. Ia menegaskan bahwa penghematan anggaran hanya berlaku untuk perjalanan dinas dan kegiatan lain yang dianggap tidak perlu.

“Kalau makanan kan kita tetap mendapat, kalau dikasih makanan kan nggak mungkin (dikurangi),” jelasnya.

Agus berharap para napi yang masih kabur segera menyerahkan diri agar tidak menghadapi masalah lebih besar.

“Saya juga mengimbau, mudah-mudahan teman-teman dari kepolisian juga akan mengimbau, sebaiknya menyerahkan diri daripada mereka mungkin ada musibah yang lain,” ujarnya.

Atas kejadian di Lapas Kutacane, ia mengatakan bahwa kementriannya akan melakukan langkah evaluasi. Agus menyebut bahwa pemerintah akan fokus pada penanganan masalah kelebihan kapasitas (over capacity) di lapas-lapas Indonesia.*

Laporan Syahrul Baihaqi