Kementerian ESDM Kaji Permohonan Ekspor-Impor PT Freeport Indonesia untuk 2025

FORUM KEADILAN – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengungkapkan bahwa pemerintah saat ini tengah mengkaji permohonan ekspor-impor yang diajukan oleh PT Freeport Indonesia untuk operasionalnya pada tahun 2025.
Kajian ini dilakukan dengan melibatkan lintas kementerian, termasuk Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, sebelum keputusan akhir dilaporkan kepada Presiden Prabowo Subianto.
“Freeport sudah ajukan untuk 2025, dan kami dari Kementerian ESDM sedang membahasnya. Kami juga sudah melakukan rapat dengan Kemenko karena ini melibatkan lintas kementerian. Keputusan akhirnya akan kami laporkan kepada bapak presiden. Apapun keputusannya, tentu akan mempertimbangkan yang terbaik untuk Freeport dan juga kepentingan negara,” kata Bahlil kepada media, di Kantor BPH Migas, Jakarta Selatan, Selasa, 7/1/2025.
Bahlil mengatakan, ada beberapa permasalahan teknis, salah satu tantangan utama saat ini adalah terkait kerusakan fasilitas produksi asam sulfat yang sebelumnya mengalami insiden kebakaran.
“Mereka sebenarnya sudah siap. Namun, yang terbakar adalah fasilitas asam sulfat. Jika itu tidak diperbaiki, maka proses industri lainnya tidak bisa berjalan. Padahal, ruang lingkup kerusakan itu hanya sekitar 10 persen dari total operasional mereka,” jelasnya.
Ia menambahkan bahwa pemerintah tengah mempertimbangkan langkah terbaik untuk mendukung pemulihan operasional Freeport dengan tetap memprioritaskan keberlanjutan dan dampaknya terhadap kepentingan nasional.
Proses evaluasi ini diharapkan menghasilkan keputusan yang tidak hanya memberikan solusi bagi kendala teknis yang dihadapi oleh Freeport, tetapi juga memperkuat kontribusinya terhadap ekonomi nasional.*
Laporan Novia Suhari