Kamis, 14 Agustus 2025
Menu

Awan Fluktuasi Sebagai Pertanda Gempa Besar, Benarkah?

Redaksi
Ilustrasi Awan Fluktuasi | Ist
Ilustrasi Awan Fluktuasi | Ist
Bagikan:

FORUM KEADILAN – Unggahan viral di media sosial belakangan ini yang bersumber dari Tiktok memperlihatkan video dengan fenomena yang tak biasa yakni ‘Awan Fluktuasi”.

Pengguna akun @uki.devi dalam video tersebut mengatakan bahwa Awan Fluktuasi menjadi sebuah pertanda akan adanya gempa besar.

“Ini Awan Fluktuasi tanggal 17 Oktober 2024, bisa dilihat dan diingat-ingat ya 10 hari ke depan, ini potensi dari gempa besar, ini tanda gempa,” katanya dalam video tersebut.

Lantas apakah benar Awan Fluktuasi itu dapat menyebabkan gempa besar?

Awan Fluktuasi adalah sebuah fenomena meteorologi yang terjadi karena perubahan atmosfer yang mempengaruhi pembentukan awan. Hal ini menggambarkan awan yang bentuknya tidak biasa, seperti awan yang memanjang, berlapis-lapis, atau memiliki warna yang unik.

Menurut laman resmi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Awan Fluktuasi muncul pada cuaca mingguan atau bulanan yang ditandai dengan banyaknya awan penghujan.

Keterkaitan awan ini dengan cuaca ekstrem menjadikannya sebuah fokus perhatian para kalangan ahli meteorologi. Dikarenakan fenomena ini sangat dinamis dan dipengaruhi oleh berbagai faktor.

Berikut faktor-faktor yang menyebabkan Awan Fluktuasi diantaranya:

1. Tekanan Atmosfer

Perubahan suhu udara dan kelembaban dapat menyebabkan terbentuknya awan-awan yang berbeda jenis dan ketinggian. Karena terdapat pemanasan atau pendinginan yang dapat memicu terbentuknya awan, dan pembentukan awan akan cepat jika ada peningkatan dari suhu dan kelembaban secara drastis.

2. Radiasi Matahari

Intensitas radiasi matahari dapat mempengaruhi suhu udara dan penguapan air, sehingga mempengaruhi pembentukan awan.

3. Topografi

Bentuk permukaan bumi yang bervariasi dapat mempengaruhi aliran udara dan pembentukan awan.

4. Pencemaran Udara

Perbedaan pada tekanan yang di mana partikel-partikel polutan udara menyebabkan udara bergerak dan membawa uap air ke atas, sehingga mempercepat pembentukan awan.

Sehingga dampak langsungnya terhadap kehidupan sehari-hari cenderung tidak signifikan pada cuaca. Jika Fluktuasi ini menyebabkan peningkatan kelembaban pada atmosfer, hujan lebat bisa terjadi dalam waktu singkat dan berpotensi banjir pada daerah yang rawan.
Angin kencang juga dapat terjadi pada Fluktuasi ini, dikarenakan angin yang bertiup dengan kecepatan yang tinggi. Hal ini juga berpotensi menyebabkan robohnya pohon, dan merusaknya bangunan rumah.

Dengan adanya Awan Fluktuasi ini juga dapat mempengaruhi suhu yaitu di mana awan di malam hari akan dapat memanas sehingga suhu tidak terlalu turun drastis.
Awan Fluktuasi juga sering menjadi penyebab cuaca ekstrem seperti badai petir dan angin puting beliung.

Dampak yang dirasakan lebih terkait dengan sistem cuaca yang lebih besar yang mungkin diindikasikan oleh perubahan bentuk awan tersebut. Jadi, untuk sebuah tanda terjadinya gempa bumi besar yang dikatakan pada akun tersebut, secara tidak langsung adalah kesalahpahaman yang di mana perubahan bentuk awan dan gempa bumi tidak berkaitan.

Gempa bumi adalah fenomena geologis yang terjadi di dalam bumi, sedangkan pembentukan awan dipengaruhi oleh kondisi atmosfer.

Jadi ingat nya sobat Forum, hal yang lagi viral itu belum tentu jelas kebenarannya. Untuk informasi yang akurat tentang cuaca dan potensi bencana, selalu percayakan pada sumber resmi seperti BMKG.*

Laporan Zahra Ainaiya