Minggu, 06 Juli 2025
Menu

Indonesia Peringatkan IDF Usai 2 TNI Terluka Kena Serangan di Lebanon

Redaksi
Tentara Nasional Indonesia (TNI) yang tergabung dalam United Nations Interim Force in Lebanon (UNIFIL) | Dok - UN Peacekeeping
Tentara Nasional Indonesia (TNI) yang tergabung dalam United Nations Interim Force in Lebanon (UNIFIL) | Dok - UN Peacekeeping
Bagikan:

FORUM KEADILAN – Menteri Luar Negeri Republik Indonesia (Menlu RI), Retno Marsudi, memperingatkan kepada militer Israel atau Israel Defence Forces (IDF) terkait kewajiban untuk dapat memastikan keselamatan personel Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang bertugas menjaga perdamaian di wilayah konflik.

Peringatan ini pun disampaikan oleh Retno, setelah dua prajurit Tentara Nasional Indonesia (TNI) yang bertugas sebagai penjaga perdamaian PBB terluka akibat serangan militer Israel di Lebanon.

“Kami mengingatkan IDF (Militer Israel) dan semua pihak terkait kewajiban mereka untuk memastikan keselamatan dan keamanan personel dan properti PBB serta menghormati hak-hak PBB yang tidak dapat diganggu gugat setiap saat,” kata Retno, dalam keterangan video, Jumat, 11/10/2024.

Retno juga mengungkapkan bahwa dirinya langsung mengontak Komandan Kontingen Garuda, Kolonel Kovar ketika mendapatkan kabar terdapat dua prajurit TNI yang bertugas di Lebanon, terluka akibat serangan militer Israel.

Ia mendapatkan kabar terkait dua prajurit TNI yang mengalami luka ringan dan sedang dalam perawatan di rumah sakit.

“Diperoleh konfirmasi bahwa kedua peacekeepers Indonesia mengalami luka ringan, namun masih berada di rumah sakit untuk melakukan observasi,” tuturnya.

Indonesia, kata Retno, sangat mengutuk serangan yang dilakukan oleh Israel terkait serangan tersebut.

“Terhadap serangan tersebut, Indonesia mengutuk keras. Indonesia mengutuk keras serangan tersebut,” lanjutnya.

Retno menjelaskan bahwa serangan terhadap personel dan properti PBB adalah sebuah pelanggaran besar International Humanitarian Law dan juga Resolusi Dewan Keamanan PBB nomor 1701.

Oleh maka itu, Indonesia meminta kepada semua pihak untuk menjamin dihormatinya inviolability atau tidak dapat dilanggarnya wilayah PBB dalam segala waktu dan keadaan.

Ia menyampaikan, United Nations Interim Force in Lebanon (Unifil) atau pasukan perdamaian PBB di Lebanon menyampaikan pernyataan atas aksi serangan Israel. Retno mengatakan bahwa pasukan penjaga perdamaian (peacekeeper) PBB di Lebanon menyampaikan statement atas serangan Israel tersebut.

Retno menegaskan, pasukan penjaga perdamaian Unifil hadir di Lebanon Selatan untuk mendukung pemulihan stabilitas di bawah mandat Dewan Keamanan. Unifil juga turut menekankan, setiap serangan yang disengaja terhadap pasukan penjaga perdamaian adalah pelanggaran berat terhadap Hukum Humaniter Internasional dan Resolusi Dewan Keamanan 1701.

“Jadi posisi Unifil, posisi PBB jelas!” tegasnya.*