Hati-hati, Ini Pengaruh Vape Pada Kulit!

FORUM KEADILAN – Seiring berkembangnya zaman, semakin banyak ditemui pemuda yang gemar merokok menggunakan rokok elektrik/vape. Hal ini dilakukan lantaran merokok dengan rokok konvensional dianggap ketinggalan zaman.
Vape mulai masuk ke Indonesia pada tahun 2010 dan mulai populer pada tahun 2013. Bahkan penggunaan vape sudah menjadi bagian gaya hidup.
Vape atau rokok elektrik adalah perangkat yang memanaskan cairan untuk menghasilkan uap yang akan dihirup oleh penggunanya. Vape bekerja dengan menggunakan baterai untuk menyalakannya dan terdiri dari tabung yang berisi cairan nikotin, perasa buah dan bahan kimia lainnya.
Vape berbeda dengan rokok pada umumnya karena tidak mengandung tembakau, namun bukan berarti vape lebih aman dari pada rokok. Vape juga dapat memberikan dampak negatif pada sistem tubuh. Nikotin yang terdapat pada vape dapat meningkatkan denyut jantung dan tekanan darah yang bisa berujung pada masalah jantung.
Selain itu, vape juga sangat berpengaruh bagi kulit, berikut adalah beberapa dampak negatif vape pada kulit :
- Vaping dapat menghambat proses penyembuhan pada kulit, sehingga menyebabkan luka atau goresan menjadi sulit sembuh dan meningkatkan risiko infeksi akibat aliran oksigen yang terbatas
- Dehidrasi kulit juga bisa disebabkan dari zat-zat yang terkandung dalam vape, seperti nikotin, dapat mengurangi aliran darah ke kulit, serta menghambat kelembaban. Akibatnya, kulit bisa tampak kusam dan kering, hingga meningkatkan resiko munculnya kerutan.
- Vape juga dapat menyebabkan iritasi dan peradangan pada kulit, terutama bagi mereka yang memiliki kulit sensitif. Paparan bahan kimia dan zat aditif dalam vape dapat memicu reaksi alergi, menyebabkan kemerahan, gatal, atau bahkan menjadi ruam pada kulit
- Penggunaan vape juga dapat mempercepat proses penuaan pada kulit. Nikotin dan zat lainnya dapat merusak dua protein penting yang menjaga kekenyalan dan elastisitas kulit yakni, kolagen dan elastin. Ini bisa menyebakan munculnya garis halus dan kerutan lebih awal dari pada seharusnya.
- Selain efek tersebut, vape juga dapat memperburuk kondisi kulit seperti jerawat dan eksim. Zat-zat yang dihirup dapat mempengaruhi keseimbangan hormon dan meningkatkan produksi minyak, yang berkontribusi pada masalah jerawat.
Meskipun vape sering dipandang sebagai alternatif yang lebih aman dari pada rokok, pengaruh pada kesehatan kulit tidak bisa diabaikan. Penyakit tersebut merupakan dampak yang perlu diperhatikan oleh para pengguna. Untuk menjaga kesehatan kulit, penting untuk mempertimbangkan kembali penggunaan vape dan menerapkan perawatan kulit yang baik.*
Laporan Pangesti Handayani