Jumat, 25 Juli 2025
Menu

TNI Imbau Masyarakat Tidak Terprovokasi Video Viral Kapolda Tak Salami Andika Perkasa

Redaksi
Viral Kapolda Tak Salami Andika Perkasa | Ist
Viral Kapolda Tak Salami Andika Perkasa | Ist
Bagikan:

FORUM KEADILAN – Kepala Penerangan Kodam IV/Diponegoro Letkol Infrantri Andy Soelistyo meminta masyarakat untuk tidak terprovokasi dengan viral video Kapolda Jawa Tengah Irjen Ribut Hari Wibowo yang terlihat tidak bersalaman dengan calon gubernur Jawa Tengah (Cagub Jateng) nomor 1 Jenderal TNI (Purn) Andika Perkasa.

Andy menujukkan rekaman video utuh kejadian tersebut. Dalam video, terlihat Pangdam IV Diponegoro Mayjen Deddy Suryadi yang berada di depan Irjen Ribut Hari Wibowo.

“Hati-hati saja ini provokasi, masa Pilkada kan. Itu di depan Kapolda kan ada Pangdam sebenarnya, juga berdiri pamit menundukkan kepala sambil senyum ke Pak Andika,” kata Andy, Rabu, 25/9/2024.

“Kalau soal salaman, Kapolda mungkin ya tidak melihat karena kondisinya melihat ke wajah Pak Andika, itu kan ada nunduknya, coba dicermati. Pak Pj Gubernur saya rasa juga begitu. TNI dan Polri harmonis baik-baik saja. Kami sudah tegas untuk netral,” jelasnya.

Di sisi lain, Kabid Humas Polda Jateng Kombes Pol Artanto menjelaskan peristiwa itu tidak disengaja dan tidak ada maksud buruk di baliknya.

Menurutnya, video tersebut hanya menampilkan satu sisi dari kejadian dan tidak mencerminkan keseluruhan situasi. Karena sebelum dimulai acaranya, Forkopimda Jateng, termasuk Kapolda dan Pj Gubernur, berkomunikasi ramah tamah dan kekeluargaan dengan dua paslon Jateng yaitu Andika Perkasa-Hendrar Prihadi dan Ahmad Lutfhi-Taj Yasin Maimoen.

Potongan rekaman video, lanjut Artanto, adalah momen ketika Ribut hari hendak meninggalkan kantor KPU.

“Saat itu, Pak Kapolda sedang dalam perjalanan meninggalkan kantor KPU Jateng dan sudah menundukkan kepala untuk berpamitan. Jadi, tidak ada unsur kesengajaan untuk tidak bersalaman,” terang Artanto di kantornya, Semarang, Rabu, 25/9/2024.

Ia juga menyebut video viral yang menunjukkan momen Kapolda yang seolah enggan bersalaman kemungkinan sengaja dipotong dan diunggah pihak-pihak tertentu yang ingin memecah suasana harmonis jelang Pilkada Jateng.

“Kami menduga ada framing yang sengaja diangkat untuk memperkeruh suasana dan mengganggu kedamaian Pilkada,” tuturnya.*