Hindari Monopoli Harga, Bang Doel Berencana Bangun Pasar Baru di Jagakarsa

FORUM KEADILAN – Calon Wakil Gubernur Jakarta nomor urut 3 Rano Karno berencana membangun pasar tradisional baru di sekitar Kecamatan Jagakarsa, Jakarta Selatan, jika terpilih di Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jakarta 2024. Rencana ini disampaikan setelah blusukan ke Pasar Lenteng Agung.
Menurut pria yang akrab disapa Bang Doel tersebut, kapasitas pasar tradisional di Lenteng Agung terbilang kecil jika dibandingkan dengan populasi warga Jagakarsa.
Memang, kata Bang Doel, bangunan Pasar Lenteng Agung itu dulunya tergolong besar. Namun, dengan berjalannya waktu, kapasitas pasar tersebut kini terbilang kecil.
“Saya dengar satu-satunya pasar di sini (Pasar Lenteng Agung), sedangkan populasi di sini banyak. Artinya, kapasitas menjadi berkurang, bagaimana caranya kalau memang masih ada tempat yang lebih besar, bikin yang baru,” beber Bang Doel saat ditemui di depan Pasar Lenteng Agung, Jagakarsa, Jakarta Selatan, Rabu, 25/9/2024.
Bang Doel berpendapat, tidak adanya pasar tradisional lain di sekitar Lenteng Agung, Jagakarsa, berpotensi adanya monopoli harga. Dikhawatirkan, dapat memicu kenaikan harga sembako.
Oleh karena itu, kata Bang Doel, diperlukan revitalisasi pasar tradisional dan pembangunan lahan pasar baru.
“Ini katanya ada 2000 tenant (kios pedagang), artinya itu yang harus kita pikiran. Kemudian, pemda juga harus menjaga kestabilan harga,” kata Doel.
Bang Doel berjanji bakal membenahi masalah tersebut, jika ia dan pasangannya, Pramono Anung, terpilih menjadi pemimpin Jakarta. Mengingat kewenangan tersebut ada berada di Perumda (PD) Pasar Jaya, yakni Badan Usaha Milik Daerah (BUMD).
Bang Doel juga berharap PD Pasar Jaya dapat menjaga stabilitas harga di Pasar Lenteng Agung serta memberikan bantuan modal kepada para pedagang.
“Memang dikelola oleh perusahaan umum daerah, ini dia harus punya solusi. Itu lah nanti begitu saya, maaf kalau memang saya, mungkin di Balai Kota, tentu ini akan kita evaluasi,” jelas politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).*
Laporan Ali Mansur