Senin, 14 Juli 2025
Menu

Dharma-Kun Dapat Nomor Urut 2, Disebut ‘Kuda Hitam’ di Pilkada Jakarta

Redaksi
Cagub-Cawagub Jakarta 2024 Dharma Pongrekun-Kun Wardana di Komisi Pemilihan Umum (KPU) DKI Jakarta, Senin, 23/9/2024 | Novia Suhari/Forum Keadilan
Cagub-Cawagub Jakarta 2024 Dharma Pongrekun-Kun Wardana di Komisi Pemilihan Umum (KPU) DKI Jakarta, Senin, 23/9/2024 | Novia Suhari/Forum Keadilan
Bagikan:

FORUM KEADILAN – Pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jakarta nomor urut dua, Dharma Pongrekun-Kun Wardana, menyebut diri mereka sebagai ‘kuda hitam’ dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Jakarta 2024.

Pernyataan ini mereka sampaikan saat mengenakan pakaian serba hitam dengan aksen oranye dan putih pada acara pengundian nomor urut Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jakarta 2024 di Kantor KPU DKI Jakarta, Senin, 23/9/2024.

“Sebenarnya, bukan kami yang menyinggung soal kuda hitam, itu opini yang berkembang. Tapi kalau dibilang begitu, ya, kami terima,” kata Dharma kepada wartawan.

Dharma menjelaskan bahwa istilah ‘kuda hitam’ mungkin dikaitkan dengan warna kulitnya dan pakaian yang dikenakan.

“Mungkin karena saya berkulit hitam, dan kebetulan saya juga suka warna hitam, dan karena independen kami mengurangi biaya, sehingga kami memilih warna hitam agar tidak cepat kotor,” jelasnya.

Selain hitam, Dharma membahas aksen oranye pada kaos yang mereka pakai, yang disebutnya sebagai bentuk kecintaan mereka terhadap Persija, klub sepak bola kebanggaan Jakarta.

“Bahwa The Jak Mania kebangaan kita. Jak Mania adalah ‘Jakarta Ku Aman’ karena indah adabnya,” ucapnya.

Dharma juga menegaskan bahwa kampanye mereka akan fokus pada peningkatan adab kemanusiaan di Jakarta, terutama dalam hal kesejahteraan yang belum merata.

“Seperti kata pepatah, ikan busuk di kepala, kalau kepalanya tidak beradab, maka rakyatnya diperlakukan tak beradab,” ungkapnya.

Dharma juga mengimbau warga Jakarta untuk menjaga ketertiban dan kedamaian selama masa kampanye.

“Adab tetap kita jaga, sering kali kita selalu menyampaikan teori-teori yang baik tapi pada pelaksanaannya kita melakukan strategi-strategi yang tanpa kita sadari hal tidak baik,” pungkasnya.*

Laporan Novia Suhari