Jokowi Tak Bisa Kontrol Prabowo

FORUM KEADILAN – Belakangan publik dikejutkan oleh pernyataan Ketua DPR RI sekaligus Ketua DPP PDI Perjuangan (PDIP) yang membenarkan rencana pertemuan Ketua Umum (Ketum) Megawati Soekarnoputri dengan Presiden terpilih Prabowo Subianto.
Puan menegaskan bahwa pertemuan tersebut adalah mengenai silaturahmi. Walaupun demikian, Puan menekankan pada saat ini belum ada rencana PDI Perjuangan untuk bergabung pada koalisi Prabowo.
Namun, komunikasi dengan Prabowo selalu berjalan dengan baik.
Mengenai hal tersebut, Pengamat Politik sekaligus Direktur Lingkar Madani Ray Rangkuti menilai bahwa rencana pertemuan silaturahmi Prabowo-Megawati adalah sebuah pernyataan simbolik bahwa Prabowo tidak bisa dikontrol Jokowi.
“Rencana beliau mau ketemu dengan ibu Mega kan, nah itu juga pernyataan untuk mengatakan ‘oh saya nggak bisa dikontrol oleh Jokowi kok, saya adalah saya’ gitu, ‘jadi meskipun visi saya kelanjutan tidak berarti kemudian pak Jokowi yang nyetir saya, faktanya saya bisa mau ketemu dengan ibu Mega’ dan itu simbolik menurut saya,” ujar Ray Rangkuti Podcast Hanya di Sini (PHD) 4K Forum Keadilan bersama Poempida Hidayatullah, pada Senin, 16/9/2024.
Ia mengatakan simbol tersebut adalah pernyataan dari kedua belah pihak bahwa mereka lah yang menentukan masa depan Tanah Air.
Pernyataan ini lah membuat posisi menjadi pertanyaan besar dimanakah posisi Jokowi diantara Prabowo dan Megawati ini.
“Satu segi mungkin sebagai oposisi yang kuat ibu Mega ikut menentukannya, satu segi pemerintah yang berkuasa, pak Prabowo tentu jelas akan menentukan, jadi dimana pak Jokowi,” katanya.
Langkah-langkah secara simbolik yang dilakukan Prabowo pun memberikan penegasan bahwa dirinya tidak bisa diintervensi oleh siapapun, terutama oleh Jokowi.
“Pak Jokowi bukan siapa-siapa lagi gitu kira-kira, nah itu secara simbolik ini saya katakan peristiwa ini pun sudah ada kemauan, keliatan langkah-langkah yang dilakukan oleh pak Prabowo untuk mengatakan ‘saya tidak bisa diintervensi, diarahkan oleh siapapun, termasuk oleh pak Jokowi gitu, lebih-lebih menurut saya secara pragmatis ya, karena ini menjelang Pilkada ada kepentingan bagi pak Prabowo untuk mengatakan dia bukan Jokowi,” lanjutnya.
Situasi ini semakin memperkeruh dengan kemunculannya akun fufufafa yang diduga milik dari putra sulung Presiden Jokowi, Gibran Rakabuming Raka yang merupakan Wakil presiden terpilih yang akan mendampingi Prabowo.
Wibawa dan elektabilitas Jokowi, kata Ray, juga semakin menurun akibat dari munculnya akun fufufafa tersebut. Kedekatan yang ditunjukkan oleh Prabowo pun dinilai hanya akan memberikan kerugian pada dirinya sendiri.
“Sehingga kalau pak Prabowo masih memperlihatkan dia punya kedekatan seperti ia sering kali tanda kutip menggadang-gadang pak Jokowi di Pilpres kemarin gitu, saya kira dia punya kerugian sendiri, belum tentu Gen Z kita, generasi milenial akan mau memilih orang yang didukung oleh pak Jokowi,” pungkasnya.*