Minggu, 27 Juli 2025
Menu

Pesulap Merah Keluhkan Sulitnya Korban Dukun Palsu Mendapat Keadilan

Redaksi
Marcel Radhival, yang dikenal sebagai Pesulap Merah | dok. Pribadi
Marcel Radhival, yang dikenal sebagai Pesulap Merah | dok. Pribadi
Bagikan:

FORUM KEADILAN – Marcel Radhival, yang dikenal sebagai Pesulap Merah, menyoroti sulitnya membawa dukun palsu ke meja hijau meskipun banyak orang di berbagai daerah menjadi korban.

Menurut Marcel, para dukun palsu sering lolos dari proses hukum karena minimnya barang bukti dan rasa malu dari korban untuk melapor.

“Korban dukun nggak mau cerita kalau ditipu karena malu, sedangkan kalau dilaporkan juga percuma karena nggak ada barang bukti,” kata Marcel kepada Forum Keadilan, Kamis, 12/9/2024.

Marcel menjelaskan bahwa para dukun ini sangat licik dalam menjalankan aksinya. Mereka biasanya menawarkan jasa secara gratis, namun saat korban datang ke tempat praktik, mereka diminta membayar uang mahar yang bisa mencapai puluhan juta rupiah.

Kata Marcel, dukun palsu juga kerap meminta pembayaran secara tunai dan menolak via transfer, sehingga sulit bagi korban untuk membuktikan penipuan ini.

“Dilemanya korban dukun kalau bicara malu, kalau lapor nggak ada bukti. Selalu berhenti di BAP, saat dipanggil pihak kepolisian dukun berkelit bahwa pengobatan dia gratis, ini yang bikin kepolisian sulit menahan dukun,” katanya.

Salah satu kasus yang diceritakan Marcel melibatkan teman istrinya yang tertipu sebesar Rp10-15 juta dengan modus penggandaan uang. Alih-alih uangnya berlipat ganda, dukun tersebut justru kabur dengan membawa uang korban.

“Semua dukun itu main bersihnya gitu, minta pembayaran cash akhirnya tak ada bukti transaksi yang bisa dilampirkan saat melapor,” pungkasnya.*

Laporan Reynaldi Adi Surya