Minggu, 06 Juli 2025
Menu

Menko PMK Muhadjir Effendy Sebut Bansos PR Utama yang Belum Terselesaikan

Redaksi
Ketua Tim Pengelolah Tambang Muhammadiyah Muhadjir Effendy di Gedung DPR RI, Jakarta Pusat, Rabu, 11/9/2024 | Muhammad Reza/Forum Keadilan
Ketua Tim Pengelolah Tambang Muhammadiyah Muhadjir Effendy di Gedung DPR RI, Jakarta Pusat, Rabu, 11/9/2024 | Muhammad Reza/Forum Keadilan
Bagikan:

FORUM KEADILAN – Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Muhadjir Effendy mengungkapkan, masih banyak pekerjaan rumah (PR) di Kementerian PMK yang belum selesai.

Antara lain soal bantuan sosial (bansos) yang dinilai masih belum berjalan dengan baik, serta belum tepat sasaran. Hal ini, menurut Muhajir, dikarenakan pendataan masyarakat yang tidak akurat

“PR untuk Kementerian Sosial yang kemarin sudah saya rapatkan dengan Pejabat Eselon I, terutama merapikan data, DTKS, data terpadu kesejahteraan sosial itu harus dilakukan atau triangulasi dengan data-data yang ada, dari kementerian-kementerian dan badan yang ada seperti data BKKBN, data dukcapil di Kementerian Dalam Negeri,” kata Muhajir di Gedung DPR RI, Jakarta Pusat, Rabu, 11/9/2024.

Sebab, menurut Muhajir, salah satu hal terpenting di dalam penyaluran bansos ialah pendataan masyarakat yang akurat, sehingga tepat sasaran. Ketika tepat sasaran, lanjut Muhajir, setidaknya bisa membantu menurunkan tingkat kemiskinan masyarakat Indonesia.

“Data penyaluran bansos di Kementerian Keuangan, sehingga semakin akurat. Dengan demikian maka capaian target dari pemberian berbagai macam bantuan sosial dan jaminan. Bila itu bisa tercapai dan tepat sasaran itu akan menurunkan tingkat kemiskinan,” ujarnya.

Untuk itu, Muhajir berharap kepada pemerintah, terutama Menko PMK selanjutnya, bisa lebih bekerja keras lagi.

“Karena target kita, yaitu untuk menurunkan angka kemiskinan, yang mestinya tahun ini mencapai 7,5 baru turun menjadi 9,03 dari 9,08. Kemudian untuk kemiskinan ekstrim. Targetnya 0 bunder, tapi tahun ini kita baru bisa mencapai 0,8. Walaupun sudah 0 tapi masih ada buntutnya 8. Jadi, masih perlu kerja keras lagi,” pungkasnya.*

Laporan Muhammad Reza