Minggu, 13 Juli 2025
Menu

Menkes Budi Gunadi Minta Semua Dekan-Pimpinan FK Investigasi Kasus Perundungan PPDS

Redaksi
Menkes Budi Gunadi Sadikin | Ist
Menkes Budi Gunadi Sadikin | Ist
Bagikan:

FORUM KEADILAN – Menteri Kesehatan (Menkes) RI Budi Gunadi Sadikin meminta agar semua dekan berserta pimpinan fakultas kedokteran berbagai kampus di Indonesia untuk menginvestigasi dugaan perundungan atau bullying di lingkungan Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) masing-masing.

“Saya minta masing-masing dekan (fakultas kedokteran) perguruan tinggi (melakukan investigasi), ini kan merupakan kesepakatan memperbaiki,” ujar Budi di Surabaya, Kamis, 5/9/2024.

Perundungan di lingkungan PPDS ini terungkap dari kasus kematian mahasiswi PPDS Anestesi Undip dokter Aulia Risma Lestari yang diduga bunuh diri akibat dirundung oleh seniornya.

Kasus perundungan di lingkungan PPDS lainnya kemudian terungkap di Universitas Padjadjaran (Unpad). Pihak kampus melakukan investigasi mandiri dan 10 orang disanksi.

Menkes Budi meminta fakultas kedokteran di kampus-kampus lain meniru upaya Unpad agar sistem PPDS dapat diperbaiki hingga peristiwa serupa tidak terulang lagi.

“Kan Unpad sudah kan (investigasi). Ya saya rasa itu cara yang bagus untuk diikuti,” ucapnya.

“Mudah-mudahan kita bisa hapus, sudah berapa banyak korbannya, sudah terlalu lama juga,” lanjutnya.

Sebelumnya, Wakil Menteri Kesehatan (Wamenkes) Dante Saksono Harbuwono menyebutkan telah ada sekitar 300 temuan kasus dugaan perundungan atau bullying di lingkungan Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Fakultas Kedokteran sejumlah Universitas di Indonesia.

Dante mengatakan bahwa temuan tersebut didapatkan dari sekitar 1.000 kasus yang dilaporkan ke Kemenkes. Tetapi, setelah diverifikasi, tak semua dikategorikan perundungan, hanya 30 persen yang diduga kuat terjadi praktik bullying.

“Sudah ada 300 kasus kira-kira perundungan,” ucap Dante di Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa, 3/9/2024.

Ia menjelaskan kasus dugaan perundungan itu harus segera di investigasikan seluruhnya. Karena menurutnya tidak boleh lagi ada praktik perundungan di dunia pendidikan kedokteran hingga mengingatkan dokter merupakan profesi yang mulia sehingga tahapan dan proses menjadi dokter harus dimulai dengan hati yang bersih.

Di samping itu, Rektor Unair Mohammad Nasih mengaku terbuka dengan investigasi tersebut dan hal ini dilakukan agar kasus bisa menjadi terang dan jelas.

“Ya enggak apa-apa. Biar semuanya menjadi jelas dan tidak menimbulkan fitnah ya, memang harus diinvestigasi,” ujar Nasih saat dikonfirmasi oleh wartawan, Rabu, 4/9/2024.*