Pemerintah Impor 1.600 Vaksin Mpox dari Denmark

FORUM KEADILAN – Pemerintah mulai waspadai penyebaran cacar monyet atau Mpox, virus tersebut telah cukup banyak menyebar dari kawasan Afrika.
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) telah menyiapkan ribuan dosis vaksin untuk menjaga masyarakat dari virus ini.
Menkes Budi Gunadi menjelaskan bahwa saat ini pemerintah sedang melakukan pengadaan 1.600 dosis vaksin mpox dari Denmark untuk tahun 2024 ini.
Diketahui, sejak 2022 sebanyak 1.000 vaksin sudah ada di Indonesia dan tersisa puluhan dosis saja.
Budi Gunadi mengungkapkan vaksin ini diadakan dengan anggaran mencapai Rp5,6 miliar. Jumlah total dari harga vaksin yang satu dosisnya mencapai Rp3,5 juta dikalikan jumlah vaksin sebanyak 1.600.
“Sebelumnya kita sudah ada 1.000 dari Denmark yang dulu waktu 2022 kan sempat ada outbreak. Ini kita datangkan 1.600 yang baru. Harusnya minggu ini datang, dari Denmark juga. Anggarannya itu pokoknya satu vaksin 3,5 juta lah satu dosisnya,” ungkap Budi Gunadi di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Selasa, 27/8/2024.
Kemungkinan, kata Budi, pihaknya akan kembali melakukan pengadaan vaksin mpox tahun ini dan Jepang menjadi negara yang dibidik untuk melakukan importasi vaksin.
“Kita sekarang arahan Bapak Presiden akan mencoba mendekati pemerintah Jepang apakah kita bisa mendatangkan vaksin mpox yang dari Jepang. Rencana kita mau berusaha agar bisa dapat agak banyak lah yang dari Jepang Ini,” terangnya.
Sejak 2022, baru terdapat 88 kasus positif mpox di Indonesia, semua kasus ini tercatat hanya di Jawa dan Riau.
Dari 88 kasus itu, semua pasien juga dinyatakan sembuh 100% karena obat-obatan mpox yang sudah ada di Indonesia.
Budi menekankan, mpox baru dapat bisa menyebar bila ada kontak fisik, berbeda dengan COVID-19 yang dapat menular lewat udara. Oleh maka itu, kemungkinan vaksin tidak akan diberikan kepada masyarakat luas.
Sejauh ini, vaksin hanya diberikan kepada masyarakat yang berisiko tinggi, misalnya seperti kepada para petugas kesehatan yang berpotensi melakukan kontak fisik dengan pasien mpox.
Vaksin ini juga hanya akan diberikan kepada masyarakat yang berisiko tinggi, seperti kepada para petugas kesehatan yang berpotensi melakukan kontak fisik dengan pasien mpox.
“Kita berikan ini ke yang berisiko tinggi, petugas lab, petugas kesehatan, sama orang-orang yang tadi berisiko di daerah-daerah yang memang sudah ada outbreak-nya. Karena adanya baru di Jawa dan di Kepulauan Riau,” pungkasnya.*