Selasa, 16 September 2025
Menu

Megawati: Ngapain Gua Disuruh Dukung Pak Anies, Mau Enggak Nurut Ya?

Redaksi
Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) di kantor Dewan Pengurus Pusat (DPP) PDI Perjuangan di Jalan Pangeran Diponegoro, Jakarta Pusat, Kamis, 22/8/2024 | Ali Mansur/Forum Keadilan
Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) di kantor Dewan Pengurus Pusat (DPP) PDI Perjuangan di Jalan Pangeran Diponegoro, Jakarta Pusat, Kamis, 22/8/2024 | Ali Mansur/Forum Keadilan
Bagikan:

FORUM KEADILAN – Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri menyinggung perihal spanduk berisikan mantan Gubernur Jakarta Anies Baswedan maju ke Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jakarta 2024 bersama partainya.

Megawati merasa heran dengan adanya spanduk tersebut, mengingat PDIP hingga hari ini, Kamis, 22/8/2024, belum mengumumkan bakal calon di Pilgub Jakarta 2024.

“Tadi di depan itu aku kaget to yo ada baju merah item tapi pasang spanduknya suruh gotong Pak Anies ya? Ya to, siapa yang enggak lihat? Aku aja lihat kok,” ujar Megawati dalam sambutannya di acara pengumuman kepala daerah gelombang dua di Kantor DPP PDIP di Jalan Pangeran Diponegoro, Jakarta Pusat, Kamis, 22/8.

Kemudian, Megawati bertanya kepada Ketua DPP PDIP Komarudin Watubun mengenai spanduk tersebut.

Komarudin menjelaskan bahwa pembentangan spanduk Anies dilakukan oleh satgas hitam yang mendukung PDIP untuk mencalonkan Anies dalam Pilgub Jakarta 2024, setelah putusan Mahkamah Konstitusi (MK) terkait Undang-Undang (UU) Pilkada.

“Eh aku bilang enak saja ya, ngapain gua disuruh dukung Pak Anies? Dia bener nih kalau mau ama PDI? Kalau mau PDI jangan kayak gitu dong ya. Mau enggak nurut ya?” timpal Megawati.

Megawati juga menyinggung sulitnya mendapatkan dukungan untuk maju dalam Pilkada 2024. Ia lantas mengaku heran mengapa saat ini partainya dicari untuk dukungan, padahal sebelumnya tidak.

“Saya tuh jadi suka garuk-garuk kepala loh, enak amat ya. Sekarang kita dicari dukungannya, bingung saya loh. Kamu ke mana ya kemarin sore ya? Lah iya lah, mbok jangan gitu dong,” beber Presiden ke-5 Republik Indonesia.