Rabu, 17 September 2025
Menu

Dipukul Mundur dari DPR, Demonstran Tolak RUU Pilkada Mundur ke Slipi dan Semanggi

Redaksi
Para demonstran masih bertahan hingga malam hari di sekitaran DPR RI, Kamis, 22/8/2024 malam | Reynaldi Adi Surya/Forum Keadilan
Para demonstran masih bertahan hingga malam hari di sekitaran DPR RI, Kamis, 22/8/2024 malam | Reynaldi Adi Surya/Forum Keadilan
Bagikan:

FORUM KEADILAN – Demonstrasi penolakan Rancangan Undang-Undang (RUU) Pilkada di depan gedung DPR RI, Jakarta Pusat, Kamis, 22/8/2024, berakhir ricuh.

Aparat menembakkan gas air mata untuk membubarkan massa. Demonstran melawan dengan melempar batu dan membakar barang-barang saat Brimob menyerbu.

Pantauan Forum Keadilan di lokasi, hingga pukul 20.05 WIB, masih terdengar letusan gas air mata.

Aparat berusaha memukul mundur massa menuju Slipi dan Semanggi. Terlihat beberapa demonstran tanpa identitas ditangkap oleh Brimob.

Sebelumnya, Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad menyatakan bahwa DPR batal mengesahkan RUU Pilkada. Pembatalan tersebut membuat putusan Mahkamah Konstitusi (MK) tetap berlaku.

“Pada hari ini tanggal 22 Agustus pada jam 10.00 setelah kemudian (Rapat Paripurna) mengalami penundaan selama 30 menit, maka tadi sudah diketok bahwa revisi Undang-Undang Pilkada tidak dapat dilaksanakan, artinya pada hari ini revisi Undang-Undang Pilkada batal dilaksanakan,” kata Dasco kepada wartawan di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta Pusat, Kamis, 22/8.

Menurut Dasco, RUU Pilkada sudah tidak bisa disahkan sebelum pendaftaran Pilkada dibuka oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU), sebab Rapat Paripurna pada minggu ini hanya bisa digelar pada Selasa, 27 Agustus 2024. Sementara pada tanggal tersebut pelaksanaan Pilkada 2024 sudah resmi dibuka.

“Oleh karena itu kami tegaskan sekali lagi, karena kita patuh dan taat dan tunduk kepada aturan berlaku bahwa pada saat pendaftaran nanti karena RUU Pilkada belum disahkan menjadi Undang-Undang maka yang berlaku adalah hasil keputusan Mahkamah Konstitusi Judicial Review yang diajukan oleh Partai Buruh dan Gelora,” ujarnya.*

Laporan Reynaldi Adi Surya