Senin, 28 Juli 2025
Menu

Jokowi ke Prabowo: Izinkan Saya Menyerahkan Tongkat Estafet Kepemimpinan pada Bapak

Redaksi
Presiden Jokowi dalam Sidang Tahunan MPR RI dan Sidang Bersama DPR dan DPD RI di Gedung DPR/MPR RI, Senayan, Jakarta Pusat, Jumat, 16/8/2024 | YouTube DPR RI
Presiden Jokowi dalam Sidang Tahunan MPR RI dan Sidang Bersama DPR dan DPD RI di Gedung DPR/MPR RI, Senayan, Jakarta Pusat, Jumat, 16/8/2024 | YouTube DPR RI
Bagikan:

FORUM KEADILAN – Presiden Joko Widodo (Jokowi) memohon izin kepada Presiden terpilih Prabowo Subianto untuk menyerahkan tongkat estafet kepemimpinannya pada 20 Oktober 2024 mendatang.

Jokowi menyampaikan kepada Prabowo bahwa dia lah yang akan menyampaikan pidato kenegaraan tahun depan.

“Kepada Presiden terpilih, Bapak Jenderal TNI (Purn) Prabowo Subianto, tahun depan insyaallah, Bapak yang akan menyampaikan pidato kenegaraan. Nanti pada tanggal 20 Oktober 2024, izinkan saya menyerahkan tongkat estafet kepemimpinan ini kepada Bapak Prabowo Subianto,” kata Jokowi dalam pidato kenegaraannya di Sidang Tahunan MPR dan Sidang Bersama DPR-DPD RI, di Kompleks Parlimen, Senayan, Jakarta Pusat, Jumat, 16/8/2024.

Jokowi juga meminta izin untuk menyerahkan semua harapan dan cita-cita masyarakat kepada Prabowo.

“Izinkan saya juga menyerahkan semua harapan dan cita-cita masyarakat Indonesia, dari Sabang sampai Merauke, dari Miangas sampai Pulau Rote, dari pinggiran, dari daerah terluar, dari desa, dari pusat-pusat kota kepada Bapak,” ujarnya.

Selain itu, Jokowi mendoakan agar Prabowo diberikan petunjuk dan kemudahan saat memimpin Indonesia pada periode mendatang.

Sebelumnya, Presiden Jokowi mengakui hasil kerjanya dalam sepuluh tahun memimpin belum sesuai dengan harapan rakyat karena belum sepenuhnya tuntas dilakukan.

“Saya tahu bahwa hasil yang kita capai pada saat ini belum sepenuhnya tuntas mencapai hasil akhir, belum sepenuhnya sesuai dengan harapan Bapak/Ibu semua,” kata Jokowi.

Jokowi juga mengatakan, dirinya jauh dari kata sempurna yang terlahir dan tumbuh dalam segala keterbatasan, serta sebagai manusia yang jauh dari kata istimewa, sangat mungkin ada yang luput dari pengawasannya.

Jokowi pun meminta maaf untuk kedua kalinya atas semua kekurangan selama dia mengemban amanah sebagai presiden.

“Sangat mungkin ada celah dari langkah-langkah yang saya ambil. Sangat mungkin banyak kealpaan dalam diri saya. Sebab itu, di penghujung masa jabatan ini, izinkan saya menyampaikan suara nurani terdalam kepada Bapak, Ibu, saudara-saudara se-Bangsa dan se-Tanah Air, kepada seluruh rakyat Indonesia, tidak terkecuali satu pun. Saya dan Prof. Dr. (H.C.) K.H. Ma’ruf Amin mohon maaf,” ujar Jokowi.

“Mohon maaf untuk setiap hati yang mungkin kecewa, untuk setiap harapan yang mungkin belum bisa terwujud, untuk setiap cita-cita yang mungkin belum bisa tergapai. Sekali lagi, kami mohon maaf. Ini adalah yang terbaik, yang bisa kami upayakan bagi rakyat Indonesia, bagi bangsa dan negara Indonesia,” tandasnya.*

Laporan M. Hafid