Ahmad Ali Janjikan Asuransi Petani Bagi Warga Sulteng: Harus Sejahtera
FORUM KEADILAN – Waketum Partai NasDem sekaligus bakal calon Gubernur (cagub) Sulawesi Tengah (Sulteng) Ahmad Ali berjanji akan menyejahterakan petani lewat program Asuransi Petani saat terpilih sebagai Gubernur Sulteng periode berikutnya.
“Petani haruslah sejahtera, kalau kemudian kita ingin menyejahterakan petani maka pemerintah harus hadir, pemerintah harus mampu memastikan ketersediaan pupuk bagi para petani,” ujar Ahmad Ali saat menggelar deklarasi pasangan ‘Beramal AA-AKA’ di Lapangan Imanuel, Jalan Prof Moh Yamin, Kelurahan Tatura, Kecamatan Palu Selatan, Kota Palu, Sulteng, Rabu, 14/8/2024.
Menurut Ahmad Ali, pemerintah harus mampu memastikan ketersediaan benih berkualitas bagi para petani, serta menghadirkan teknologi pertanian modern.
“Ketika unsur ini terpenuhi maka insyaallah petani akan mampu berproduksi jauh lebih baik dari hari ini,” ucap Ahmad Ali.
Ahmad Ali menyadari bahwa permasalahan petani tidak hanya terkait ketersediaan benih dan pupuk, tetapi juga cuaca yang berperan penting dalam kerja mereka.
“Untuk itu ke depan kami menyadari apa kekurangan pemerintah kita hari ini, kami menyadari apa yang belum mampu kita lakukan hari ini, yaitu kita belum memiliki teknologi yang bisa merekayasa cuaca dan memprediksi cuaca,” tutur Ahmad Ali.
Oleh karena itu, Ahmad Ali dan Abdul Karim Al Jufri (Beramal) berencana membuat program Asuransi Petani jika terpilih menjadi pemimpin di Sulteng.
“Karena faktor cuaca sering kali berpotensi terjadi kegagalan panen, maka dari itu pasangan Beramal akan meluncurkan program yang namanya Asuransi Petani, sehingga petani tidak akan dihantui lagi oleh gagal panen,” ujar Ahmad Ali.
Asuransi Pertanian, menurut suami Nilam Sari Lawira itu, akan menjadi bukti kehadiran pemerintah dalam menjamin semua lahan pertanian di Sulteng.
Ke depan, Ahmad Ali dan pasangannya di Pilgub Sulteng memastikan tengkulak serta pedagang nakal tidak dapat memonopoli harga komoditas pertanian, sehingga petani mendapatkan harga yang pantas untuk setiap hasil panennya.
“Sehingga ke depan, kami tidak ingin petani dianggap sebagai profesi untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari saja, kami ingin masyarakat melihat bahwa petani adalah profesi yang menjanjikan kesejahteraan untuk seluruh rakyat Indonesia,” tutup Ahmad Ali.*
