Selasa, 22 Juli 2025
Menu

Tingkatkan Layanan Kesehatan dan Pembuluh Darah, HBTKVI Serahkan SK PGDS di 8 Provinsi

Redaksi
Prof Dr dr. Paul L Tahelele, Ketua HBTKVI (tengah), Dr. dr. Prasetyo Edi, sekretaeis jenderal HBTKVI (kiri), dan Dr. dr. Ketut Putu Yasa ketua kolegium bedah torak kardiak dan vaskular (BTKV) (kanan) | ist
Prof Dr dr. Paul L Tahelele, Ketua HBTKVI (tengah), Dr. dr. Prasetyo Edi, sekretaeis jenderal HBTKVI (kiri), dan Dr. dr. Ketut Putu Yasa ketua kolegium bedah torak kardiak dan vaskular (BTKV) (kanan) | ist
Bagikan:

FORUM KEADILANKementerian Kesehatan bekerja sama dengan Himpunan Bedah Torak, Kardiak, dan Vaskular Indonesia (HBTKVI) serta Kolegium BTKV resmi menyerahkan Surat Keputusan (SK) Pendayagunaan Dokter Spesialis (PDGS) Bedah Toraks, Kardiak, dan Vaskular di lima rumah sakit dan lima provinsi di Indonesia.

Penyerahan SK tersebut sebagai salah satu upaya meningkatkan layanan kesehatan jantung dan pembuluh darah di Indonesia. Penyerahan SK dilakukan oleh Prof Dr.dr.Paul L Tahelele, Ketua HBTKVI sebagai bagian dari Rapat Kerja Nasional dan Inaugurasi HBTKVI di Ballroom 2, Lt 1, Hotel JS Luwansa, Kuningan, Jakarta, Sabtu, 10/8/2024.

Menurut dr.Paul L Tahelele acara ini merupakan bagian dari persiapan materi untuk kongres nasional bulan depan di Bandung, Jawa Barat.

“Persiapan persiapan materi dilakukan dalam Konferensi kerja ini yang dibahas materinya adalah bidang bedah thorax itu udah ada ya,” kata dr. Paul kepada awak media.

Dia juga menjelaskan pentingnya pembahasan organ lainnya yang menjadi bagian program unggulan di tingkat nasional.

“Kemudian semua organ mulai dari paru-paru tumor tumor di daerah dada itu semua kita bahas termasuk saluran napasnya, saluran pencernaannya, kemudian yang kedua jantung yang ketiga pembuluh darah, seluruhnya pembuluh darah kita bahas di sini semua persoalan kita bikin dalam satu program nasional untuk kepentingan masyarakat Indonesia,” ujarnya.

Dalam kesempatan yang sama, dr.Ketut Putu Yasa selaku ketua Kolegium Bedah Torak Kardiak dan Vaskular (BTKV) juga memaparkan kolaborasi yang dimaksud saat ini dibangun bersama dengan Kementrian Kesehatan adalah berupa dukungan maupun bantuan dari organisasi profesi dalam ketersediaan tenaga kesehatan

“Kolaborasi ini dalam hal pemerintah menentukan suatu kebijakan Kemudian untuk melaksanakan suatu kebijakan pemerintah itu membutuhkan bantuan atau support dari organisasi profesi dan kurikulum yang ada di organisasi profesi itu, dalam hal ini Kementerian membutuhkan SDM tenaga kesehatan bedah,” paparnya.

Pihaknya juga menyampaikan keputusan ini diambil seiring dengan meningkatnya prevalensi penyakit jantung dan pembuluh darah, yang kini menjadi salah satu perhatian utama dalam penanganan penyakit tidak menular (Non-Communicable Diseases/NCD).

Sementara itu di tempat yang sama dr Prasetyo Edi dokter bedah Torak Kardiak dan Vaskular yang juga merupakan Sekretaris Jenderal Perhimpunan Bedah Torak Kardiak dan Vaskular (HBTKVI)

“Kementerian Kesehatan sudah memberikan support secara maksimal, tantangan yang dihadapi saat ini dalam pelayanan bedah jantung di daerah di luar jawa seperti filosofi telur dan ayam. HBTIKVI jemput bola dengan menempatkan anggotanya di beberapa daerah yang sebelumnya belum ada dokter spesialis BTKV, menurutnya jika satu ibu kota provinsi memiliki fasilitas bedah jantung sudah sangat luar biasa” ungkapnya

Melalui kebijakan ini pihaknya berharap pemerintah pusat memastikan bahwa layanan bedah jantung dewasa, pediatrik, torak, dan vaskular dapat diakses secara merata di berbagai rumah sakit prioritas.

Dengan adanya dokter spesialis BTKV yang tersebar di berbagai provinsi, diharapkan layanan kesehatan terkait penyakit jantung dapat lebih terjangkau dan berkualitas tinggi.

Langkah ini merupakan bagian dari komitmen pemerintah dalam menghadapi tantangan kesehatan di era modern, dimana teknologi dan informasi kesehatan terus berkembang pesat.*

Laporan M. Hafid