Senin, 14 Juli 2025
Menu

Tiba di Gaza Utara, Tim MER-C Ungkap Kondisi Terkini RS Indonesia

Redaksi
dr. Dani Ramdhan bersama dengan Liaison Officer Tim EMT MER-C Marissa Noriti dan Ketua Presidium MER-C Indonesia Sarbini Abdul Murad di Kantor MER-C, Jakarta Pusat, Senin, 12/8/2024 | Novia Suhari/Forum Keadilan
dr. Dani Ramdhan bersama dengan Liaison Officer Tim EMT MER-C Marissa Noriti dan Ketua Presidium MER-C Indonesia Sarbini Abdul Murad di Kantor MER-C, Jakarta Pusat, Senin, 12/8/2024 | Novia Suhari/Forum Keadilan
Bagikan:

FORUM KEADILAN – Kepala Emergency Medical Team (EMT) 5 yang juga dokter spesialis bedah saraf dr. Dani Kurniadi mengungkapkan kondisi terkini Rumah Sakit (RS) Indonesia di Gaza Utara, Palestina.

Menurut Dani, kerusakan RS Indonesia ini terbagi menjadi dua, yaitu kerusakan struktur bangunan dan kerusakan sarana-prasarana kesehatan.

“Kalau kerusakan struktur bangunan yang terjadi itu tidak terlalu ekspansif, yang rusak lebih kepada akses jalanan karena buldozer dan masih banyak bangkai kendaraan berserakan  menuju RS,” katanya dalam konferensi pers di Kantor MER-C, Jakarta Pusat, Senin, 12/8/2024.

Selain itu, kata Dani, beberapa gedung RS juga mengalami kerusakan akibat hantaman roket dan bekas kebakaran di lantai 3 serta 4. Kemudian, sarana-prasarana medis seperti sumber listrik perlu segera diperbaiki.

“Sumber listrik di rumah sakit ini ada dua, yaitu panel dan generator yang sangat tergantung pada bahan bakar yang disuplai. Setelah kami survei dari panel original yang berfungsi mungkin sekitar 20 persen,” ucapnya.

“Meski begitu, rumah sakit ini tetap berfungsi walaupun lampu mati. Kami datang, operasi berjalan dengan disenterin lampu handphone,” jelasnya.

Kata Dani, beberapa alat medis prioritas pun mengalami kerusakan karena daya listriknya yang naik turun.

“Kedua alat penunjang, seperti CT Scan dan laboratorium, kemudian UPS (penyedia tenaga listrik) itu juga rusak,” katanya.

Di samping itu, lanjut Dani, screening untuk bank darah serta pemeriksaan hepatitis A dan B tidak ada.

“Di RS ini cuma ada satu USG yang berfungsi, alat dan bahan medis, seperti implan ortopedi, implan tulang belakang, itu juga habis, mungkin hanya cukup untuk satu atau dua pasien lagi,” pungkasnya.*

Laporan Novia Suhari