Rabu, 23 Juli 2025
Menu

MER-C Sebut Pergantian Pimpinan Hamas Tak Pengaruhi Situasi dan Rakyat Gaza

Redaksi
dr. Dani Ramdhan bersama dengan Liaison Officer Tim EMT MER-C Marissa Noriti dan Ketua Presidium MER-C Indonesia Sarbini Abdul Murad di Kantor MER-C, Jakarta Pusat, Senin, 12/8/2024 | Novia Suhari/Forum Keadilan
dr. Dani Ramdhan bersama dengan Liaison Officer Tim EMT MER-C Marissa Noriti dan Ketua Presidium MER-C Indonesia Sarbini Abdul Murad di Kantor MER-C, Jakarta Pusat, Senin, 12/8/2024 | Novia Suhari/Forum Keadilan
Bagikan:

FORUM KEADILAN – Liaison Officer Tim Emergency Medical Team (EMT) MER-C Indonesia Marissa Noriti mengungkapkan, penunjukkan Yahya Sinwar sebagai pimpinan baru Hamas tidak berdampak pada kondisi atau rakyat Gaza di Palestina.

“Kondisi tetap sama, bisa dibilang resilience warga Gaza tidak gampang drop. Walaupun sempat drop tapi bangkit kembali, support dari para NGO di sini juga lumayan,” katanya di Kantor MER-C, Jakarta Pusat, Senin, 12/8/2024.

Marissa mengatakan hingga saat ini Rumah Sakit di Gaza masih kewalahan dan kekurangan beberapa pasokan bantuan medis.

“Saya tidak mengikuti perkembangan dukungan politik, tapi kesehatan sih sama saja, keterbatasan suplai, RS kewalahan untuk memberikan bantuan medis, tapi kita memiliki sistem referral bagus dibantu WHO,” ujarnya.

Marissa melanjutkan bahwa untuk wilayah selatan Palestina, sistem yang dibangun saat ini sudah cukup baik.

“Begitu juga di utara yang terjadi sama tapi belum ada RS lapangan. Kalau lah ahli enggak bisa nanganin, kirim ke RS Indonesia, karena CT Scan kita enggak berfungsi, misalnya kirim dulu ke para ahli baru balik lagi,” terangnya.

Hal serupa juga diungkapkan oleh Ketua Presidium MER-C Sarbini Abdul Murad, yang mengatakan masyarakat Gaza secara umum tidak merasakan perubahan signifikan.

“Untuk Israel, mungkin (Haniyeh) adalah orang yang paling dicari. Tapi untuk rakyat Gaza sih tidak ada perubahan, sama saja,” katanya.

Diketahui, kelompok Hamas menunjuk sosok pemimpin politik barunya di Gaza, Yahya Sinwar. Pengangkatan Yahya sebagai pemimpin baru ini diumumkan kelompok milisi Palestina pada Selasa, 6/8 waktu setempat.*

Yahya Sinwar ditunjuk usai pemimpin politik Hamas Ismail Haniyeh tewas dibunuh di Teheran, Iran, Rabu, 31/7.*

Laporan Novia Suhari