Minggu, 20 Juli 2025
Menu

Jusuf Hamka ‘Babah Alun’ Susul Airlangga, Golkar: Hak Pribadi Masing-masing

Redaksi
Politisi Partai Golkar Jusuf Hamka saat mengunjungi pusat belanja Tanah Abang, Blok A, Jakarta Pusat, Kamis, 1/8/2024 | Ali Mansur/Forum Keadilan
Politisi Partai Golkar Jusuf Hamka saat mengunjungi pusat belanja Tanah Abang, Blok A, Jakarta Pusat, Kamis, 1/8/2024 | Ali Mansur/Forum Keadilan
Bagikan:

FORUM KEADILANMohammad Jusuf Hamka alias Babah Alun menyatakan mundur sebagai kader Partai Golkar maupun kandidat di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024. Keputusan ini menyusul pengumuman Airlangga Hartarto yang mundur dari Ketua Umum (Ketum) Golkar.

Babah Alun pun tidak membantah ataupun menjawab saat ditanya apakah keputusan mundurnya ini didasari oleh keputusan Airlangga yang mundur dari Ketum Golkar.

“Banyak alasan (untuk mundur),” katanya singkat saat dihubungi wartawan, Minggu, 11/8/2024 malam.

“Nanti saya jelaskan,” tambah dia.

Merespons hal tersebut, Wakil Ketua Umum Partai Golkar Ahmad Doli Kurnia mengatakan bahwa keputusan Babah Alun maupun Airlangga adalah hak pribadinya masing-masing.

“Ya itu hak pribadi masing-masing juga sama dengan Pak Airlangga kan kita juga nggak bisa melarang atau kemudian menanya-nanyakan Pak Airlangga kenapa mundur segala macamnya. Jadi Pak Jusuf Hamka kalau mau mundur ya itu hak pribadi masing-masing,” ucap Doli Kurnia di Jakarta, Minggu, 11/8 malam.

Doli meyakini bahwa mundurnya Airlangga maupun kader lainnya, tidak akan memengaruhi Partai Golkar di kancah politik nasional atau daerah.

Doli berharap, para kader yang saat ini menjabat posisi atau memimpin partai, baik di DPP, DPD, Provinsi, Kabupaten, maupun Kota, tetap menjaga kondusifitas dalam menjalankan roda organisasi.

“Selama ini kami-kami yang ada di Wakil Ketua Umum ini dan di DPP ini kan semuanya satu barisan taat, loyal terhadap institusi Ketua Umum, loyal dan taat terhadap institusi Partai Golkar,” kata Doli Kurnia.

Selain itu, Doli juga menegaskan bahwa dinamika politik Partai Golkar pasca mundurnya ketum tidak memengaruhi rekomendasi kepada bakal calon kepala daerah (cakada) dalam Pilkada serentak 2024.

Adapun pada Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jakarta, Partai Golkar mengusung Ridwan Kamil sebagai bakal calon gubernur. Sementara, Babah Alun diberikan rekomendasi sebagai bakal calon gubernur dan wakil gubernur pada Pilkada 2024.

“Seharusnya tidak berubah ya, karena kan kita sudah ada kemarin yang saya sebutkan ada 22 calon gubernur dan wakil gubernur dan kemudian ada 321 sudah per 2 malam yang lalu itu yang sudah kita terbitkan surat keputusannya,” jelas Doli.*

Laporan Ali Mansur