Jumat, 25 Juli 2025
Menu

DPP Partai Golkar Bantah Airlangga Mundur karena Kasus Ekspor CPO

Redaksi
Wakil Ketua Umum Partai Golkar Ahmad Doli Kurnia di Komplek Widya Chandra, Jakarta Selatan, Rabu, 7/8/2024 malam | Ali Mansur/Forum Keadilan
Wakil Ketua Umum Partai Golkar Ahmad Doli Kurnia di Komplek Widya Chandra, Jakarta Selatan, Rabu, 7/8/2024 malam | Ali Mansur/Forum Keadilan
Bagikan:

FORUM KEADILAN – Dewan Pengurus Pusat (DPP) Partai Golkar membantah mundurnya Airlangga Hartarto dari kursi ketua umum karena tersandung kasus dugaan korupsi izin ekspor minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO) dan turunannya. Disebutnya pengunduran diri Airlangga karena persoalan pribadi yang ingin fokus di kabinet pemerintahan.

“Enggak lah (karena kasus hukum). Beliau lebih memilih untuk berkonsentrasi sebagai Menko Perekonomian di dalam menjalankan atau melancarkan proses masa transisi dari pemerintahan Pak Jokowi, Maruf Amin kepada Pak Prabowo dan Pak Gibran,” ungkap Wakil Ketua Umum Partai Golkar Doli Kurnia kepada wartawan di Jakarta, 11/8/2024 malam.

Doli juga meragukan adanya informasi bahwa mundurnya Airlangga bakal diikuti oleh politisi Partai Golkar lainnya. Salah satunya, Mohammad Jusuf Hamka alias Babah Alun yang menyatakan mundur sebagai politisi Partai Golkar dan kandidat di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024.

Doli meyakini kepengurusan Partai Golkar akan baik-baik saja sepeninggalnya Airlangga.

“Keputusan pribadi Pak Airlangga yang tidak ada sangkut-pautnya dengan apa pun, tidak sangkut-pautnya dengan siapa pun yang ada di Partai Golkar. Jadi kita semua juga sebagai pimpinan dan anggota Partai Golkar tentu berkomitmen ingin terus menjaga Partai Golkar ini terus bisa berjalan roda organisasinya,” terang Doli Kurnia.

Namun, Doli mengaku belum mengetahui siapa yang akan menggantikan Airlangga di kursi Ketua Umum Partai Golkar. Termasuk nama Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia yang dikabarkan resmi maju sebagai ketua umum partai berlambang pohon beringin tersebut.

“Jadi kami belum mau membicarakan tentang atau berspekulasi nanti seperti apa. Siapa yang nanti akan menggantikan Pak Airlangga sebagai pelaksana tugas ketua umum mudah-mudahan ini bisa berjalan baik,” terang Doli.

Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto secara resmi telah menyatakan mundur dari kursi Ketua Umum Partai Golkar sejak Sabtu, 10/8.

Dalam video dan keterangan tertulisnya, Airlangga menyatakan bahwa pengunduran diri dilakukan untuk menjaga keutuhan Partai Golkar dan stabilitas transisi pemerintahan.

“Setelah mempertimbangkan dan untuk menjaga keutuhan Partai Golkar dalam rangka memastikan stabilitas transisi pemerintahan yang akan terjadi dalam waktu dekat, maka dengan mengucapkan bismillahirrahmanirrahim, serta atas petunjuk Tuhan Yang Maha Besar, maka dengan ini saya menyatakan pengunduran diri sebagai Ketua Umum DPP Partai Golkar,” ucap Airlangga, dikutip, Senin, 12/8.

Menurut Airlangga, sebagai partai besar, pasca dirinya mundur, DPP Partai Golkar akan segera menyiapkan mekanisme organisasi sesuai dengan ketentuan AD/ART yang berlaku. Semua proses ini akan dilakukan dengan damai, tertib, dan menjunjung tinggi marwah Partai Golkar.

“Demokrasi harus kita kawal dan kembangkan terus-menerus, dan partai politik adalah pilar utama demokrasi kita. Indonesia adalah negeri besar. Kita harus memastikan bahwa demokrasi kita terus berjalan dari satu generasi ke generasi berikutnya,” kata Airlangga.*

Laporan Ali Mansur