Jumat, 25 Juli 2025
Menu

Bahlil Ngaku Tak Tahu Alasan di Balik Mundurnya Airlangga dari Ketum Golkar

Redaksi
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dan Menteri Investasi/BKPM Bahlil Lahadalia | Dok Sekretariat Kabinet RI
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dan Menteri Investasi/BKPM Bahlil Lahadalia | Dok Sekretariat Kabinet RI
Bagikan:

FORUM KEADILAN – Menteri Investasi/BKPM Bahlil Lahadalia mengaku bahwa dirinya tidak mengetahui apa yang terjadi di tubuh Partai Golkar terkait mundurnya Airlangga Hartarto dari posisi Ketua Umum (Ketum).

Bahlil mengatakan bahwa dia hanyalah seorang kader dan bukan pengurus.

“Saya enggak tahu ya, saya betul kader Golkar tapi bukan pengurus DPP. Jadi saya tidak tahu apa yang terjadi di sana,” kata Bahlil di IKN, Kalimantan Timur, Senin, 12/8/2024.

Bahlil enggan untuk mengomentari lebih jauh terkait efek mundurnya Airlangga apakah akan mempengaruhi proses Pilkada atau tidak.

“Saya no comment soal itu,” jawabnya.

Ia juga mengakui hubungan dirinya dengan Airlangga baik-baik saja dan mengungkapkan sempat berbincang dengan Airlangga untuk membahas pekerjaan.

“Saya sama dia (Airlangga) sahabat baik. Kami biasa saja, biasalah ngomong kerjaan,” pungkasnya.

Airlangga Hartarto Mundur dari Kursi Ketum Golkar

Sebelumnya diberitakan, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto secara resmi telah menyatakan mundur dari kursi Ketua Umum (Ketum) Partai Golkar sejak Sabtu, 10/8/2024. Dalam video dan keterangan tertulisnya pengunduran diri dilakukan untuk menjaga keutuhan Partai Golkar dan stabilitas transisi pemerintahan.

“Setelah mempertimbangkan dan untuk menjaga keutuhan Partai Golkar dalam rangka memastikan stabilitas transisi pemerintahan yang akan terjadi dalam waktu dekat, maka dengan mengucapkan bismillahirrahmanirrahim, serta atas petunjuk Tuhan yang Maha Besar, maka dengan dengan ini saya menyatakan pengunduran diri sebagai Ketua Umum DPP Partai Golkar,” ucap Airlangga, Minggu, 11/8/2024.

Menurut Airlangga sebagai partai besar, pasca-dirinya mundur maka, DPP Partai Golkar akan segera menyiapkan mekanisme organisasi sesuai dengan ketentuan AD/ART organisasi yang berlaku. Semua proses ini akan dilakukan dengan damai, tertib, dan dengan menjunjung tinggi marwah Partai Golkar.

Demokrasi harus kita kawal dan kembangkan terus-menerus. Dan partai politik adalah pilar utama demokrasi kita. Indonesia adalah negeri besar. Kita harus memastikan bahwa demokrasi kita terus berjalan dari satu generasi ke generasi berikutnya,” kata Airlangga.

Selain itu Airlangga juga mengucapkan terima kasih secara khusus kepada Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden KH Ma’ruf Amin. Kemudian juga kepada presiden terpilih Prabowo Subianto dan wakil presiden terpilih Gibran Rakabuming Raka. Ucapan terima kasih juga disampaikan untuk senior Partai Golkar serta seluruh pengurus Partai Golkar.

“Kepada para senior Golkar, khususnya Bapak Jusuf Kalla, Bapak Aburizal Bakrie, Bapak Luhut Binsar Panjaitan, Bapak Akbar Tanjung, Bapak Agung Laksono serta Bapak Muhammad Hatta, saya juga mengucapkan beribu terima kasih atas kerjasama, dukungan, dan bimbingan yang diberikan kepada kami,” ujar Airlangga.*