Sabtu, 05 Juli 2025
Menu

Kominfo: Peretasan Ransomware Pengaruhi Pembangunan PDN Cikarang

Redaksi
Direktur Jenderal Aplikasi Informatika (Dirjen Aptika) Kementerian Komunikasi dan Informasi (Kominfo) Hokky Situngkir (tengah), di Gedung Kominfo, Jakarta Pusat, Jumat, 9/8/2024 | Novia Suhari/Forum Keadilan
Direktur Jenderal Aplikasi Informatika (Dirjen Aptika) Kementerian Komunikasi dan Informasi (Kominfo) Hokky Situngkir (tengah), di Gedung Kominfo, Jakarta Pusat, Jumat, 9/8/2024 | Novia Suhari/Forum Keadilan
Bagikan:

FORUM KEADILAN – Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) mengungkapkan peretasan Pusat Data Nasional Sementara (PDNS 2) beberapa waktu lalu memengaruhi pembangunan Pusat Data Nasional (PDN) yang berada di Cikarang, Bekasi, Jawa Barat.

Hal tersebut diungkapkan oleh Direktur Jenderal Aplikasi Informatika (Aptika) Kominfo Hokky Situngkir saat memperkenalkan diri kepada awak media, di Gedung Kominfo, Jakarta Pusat, Jumat, 9/8/2024.

“Harus diakui berbagai macam lessons yang kita pelajari dari insiden PDN (Sementara 2) itu memengaruhi di mana kita memperbaiki proses pengembangan (PDN) dan segala macamnya,” katanya, Jumat.

Meski begitu, Hokky menjelaskan, saat ini perkembangan pembangunan PDN Cikarang masih signifikan.

“Tapi PDN ini kami kira tidak berhenti, masih jalan (signifikan),” ujarnya.

Sementara itu, Hokky mengaku belum mengetahui apakah PDN Cikarang akan diresmikan sesuai target pada 17 Agustus mendatang.

“Masalah diresmikan atau tidak, itu mungkin di jenjang yang lebih tinggi dari kami,” ucapnya.

Kendati begitu, Hokky mengatakan bahwa perampungan pembangunan PDN Cikarang sebenarnya tidak terlalu terganggu. Saat ini, kata Hokky, infrastruktur pembangunan PDN telah mencapai lebih dari 70 persen

“Yang pasti saat ini PDN, masterplan-nya itu, dari sisi infrastruktur itu mungkin sudah 70 persen lebih, secara desain juga sudah lebih dari 80 persen,” jelasnya.

Sedangkan secara keseluruhan, kata Hokky, PDN bisa aktif sempurna pada awal 2025.

“Namanya PDN kan itu infrastruktur, nanti akan ada isinya akan ada tenant. Mungkin akan bisa aktif itu, mungkin tahun depan awal. Jadi secara umum, infrastruktur, network, desain itu sudah diproses, sudah cepat, naik beberapa persen dibanding sebulan sebelumnya,” tegasnya.

Belajar dari peristiwa peretasan beberapa waktu lalu, Hokky mengatakan bahwa saat ini jajarannya sedang melakukan evaluasi menyeluruh terhadap keamanan dan prosedur pencadangan data, dengan melibatkan Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN).

“Saat ini kita akan melibatkan BSSN untuk masalah keamanan,” pungkasnya.*

Laporan Novia Suhari