Selasa, 02 September 2025
Menu

PWNU DKI Pecat Zainul Maarif dan 3 Pengurus Lain yang Terlibat Rahim Terkait Pertemuan dengan Presiden Israel

Redaksi
Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf bersama dengan paling kanan Ketua Tanfidziyah PWNU DKI Samsul Marief Rektor UNUSIA Juri Ardiantoro, Sahabat Nabil Harun, Ketua Umum Pagar Nusra, dan Bendahara Umum Fatayat Wilda, saat memberikan keterangan pers di Kantor PBNU, Jakarta Pusat, Selasa, 16/7/2024 | Novia Suhari/Forum Keadilan 
Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf bersama dengan paling kanan Ketua Tanfidziyah PWNU DKI Samsul Marief Rektor UNUSIA Juri Ardiantoro, Sahabat Nabil Harun, Ketua Umum Pagar Nusra, dan Bendahara Umum Fatayat Wilda, saat memberikan keterangan pers di Kantor PBNU, Jakarta Pusat, Selasa, 16/7/2024 | Novia Suhari/Forum Keadilan 
Bagikan:

FORUM KEADILAN – Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) DKI Jakarta memecat Zainul Maarif dari pengurus Lembaga Bahtsul Masail (LBM) NU DKI Jakarta.

Langkah ini diambil setelah Zainul Maarif melakukan pertemuan dengan Presiden Israel Isaac Herzog.

Hal tersebut disampaikan oleh Ketua Umum (PWNU) DKI Jakarta, Samsul Ma’arif, di kantor PWNU DKI Jakarta, Jakarta Timur, Kamis, 18/7/2024.

Diketahui, Zainul Maarif adalah salah satu dari lima tokoh muda NU yang bertemu dengan Presiden Isaac Herzog. Pertemuan tersebut menuai polemik di kalangan Nahdliyin dan juga masyarakat Indonesia.

“Kami pengurus PWNU dari jajaran syuriah dan tanfidziyah melakukan rapat tadi, memutuskan bahwa beberapa orang yang terlibat langsung maupun tidak langsung dalam keberangkatan anak NU ke Israel itu diberhentikan dari kepengurusan Lembaga Bahtsul Masail PWNU DKI Jakarta, termasuk Zainul Maarif yang ikut berangkat langsung ke Israel,” terangnya.

Tidak hanya Zainul Maarif, PWNU DKI Jakarta juga memberhentikan tiga pengurus lainnya dari LBM NU DKI Jakarta, yaitu Mukti Ali, Roland Gunawan, dan Sapri Saleh. Ketiga orang tersebut diduga terlibat dalam organisasi Pusat Studi Warisan Ibrahim untuk Perdamaian (Rahim) yang mempunyai komunikasi dengan Israel.

Ia menjelaskan, keputusan pemecatan diambil setelah PWNU DKI Jakarta melakukan rapat menindakanjuti arahan dari Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf. Arahan tersebut terkait tindak lanjut polemik pertemuan dengan Presiden Israel Isaac Herzog.

Tetapi, Samsul mengatakan bahwa keempatnya tetap mempunyai hak sebagai warga NU dan ia tidak mempermasalahkan, jika keempat orang tersebut tetap aktif dalam kegiatan NU. Keempatnya hanya dipecat dari kepengurusan PWNU.

“PWNU DKI tidak memberhentikan sebagai warga NU. Tetap mereka adalah warga NU, punya hak dan kewajiban, salah satunya punya hak untuk mengikuti kegiatan. Namun, mereka sudah tidak lagi bagian daripada kepengurusan LBM PWNU DKI Jakarta,” tuturnya.

Diketahui sebelumnya, beredar foto lima tokoh muda NU bertemu dengan Presiden Israel Isaac Herzog. Pertemuan tersebut menuai kecaman publik dan berbuntut permintaan maaf Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf.

Kelima nahdliyin yang bertemu itu di antaranya Zainul Maarif, Munawir Aziz, Nurul Bahrul Ulum, Syukron Makmun, dan Izza Annafisah Dania. Mereka adalah pengurus di badan otonom maupun pengurus wilayah NU di tingkat provinsi.*