Selasa, 15 Juli 2025
Menu

Djarot Sebut IKN Proyek yang Tergesa-gesa, Grace Natalie: Silakan Datang Sendiri ke IKN

Redaksi
Staf Khusus (Stafsus) Presiden Joko Widodo (Jokowi), Grace Natalie | Dok PSI
Staf Khusus (Stafsus) Presiden Joko Widodo (Jokowi), Grace Natalie | Dok PSI
Bagikan:

FORUM KEADILAN – Staf Khusus Presiden Joko Widodo (Jokowi), Grace Natalie, memberikan respons terkait pernyataan Ketua DPP PDIP Djarot Saiful Hidayang yang menyebut bahwa Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara Kalimantan Timur sebagai proyek dan kebijakan yang tergesa-gesa.

Grace menantang agar Djarot datang langsung ke IKN dan menyaksikan sendiri perkembangan pembangunan mega proyek tersebut.

“Silakan Pak Djarot datang sendiri ke IKN. Kalau hanya melihat dari jauh, sangat mungkin tidak akurat. Bahaya, banyak info menyesatkan. Hati-hati, bisa kepeleset,” ujar Grace dalam keterangannya, Kamis, 11/7/2024.

Grace mengatakan bahwa pembangunan IKN dikerjakan dengan perhitungan yang cermat, sehingga tak ada upaya pemaksaan sama sekali.

Menurutnya, seluruh prosedur sudah dilalui juga dengan baik tanpa ada yang terlewat. Grace memastikan seluruh fasilitas umum termasuk infrastruktur dasar seperti air minum, kelistrikan, dan akses jalan telah dipersiapkan dengan baik.

“IKN adalah wajah Indonesia. Pasti dibuat sebagus mungkin, sesempurna mungkin. Pemerintah tidak akan mempertaruhkan wajah Indonesia,” lanjutnya.

Sebelumnya, Ketua DPP PDIP Djarot Saiful Hidayat menyinggung pernyataan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang tidak ingin terburu-buru untuk menerbitkan Keputusan Presiden (Keppres) pemindahan IKN dari Jakarta ke Nusantara di Kalimantan.

Djarot menilai, ambisi Jokowi yang dari sejak awal rencana pemindahan IKN dalam waktu dekat sudah terlalu memaksakan.

Ia mengatakan bahwa pemindahan Ibu Kota bukan hal yang mudah dan hal ini termasuk rencana untuk menggelar peringatan Hari Kemerdekaan 17 Agustus pada tahun ini.

Djarot juga memberikan kritikan terkait beberapa fasilitas dasar yang hingga saat ini belum siap, seperti listrik dan air. Kondisi tersebut, disebabkan karena proyek pengerjaan yang terlalu tergesa-gesa.

“Artinya apa, inilah salah satu konsekuensi dari kebijakan yang tergesa-gesa, tergesa-gesa, terutama di dalam implementasinya, di dalam eksekusinya,” ucap Djarot di kompleks parlemen, Jakarta, Selasa, 9/7/2024.*