Minggu, 06 Juli 2025
Menu

Kemenko Polhukam Minta Bali Awasi WNA, Terutama Asal Rusia

Redaksi
Bali, Indonesia
Bali, Indonesia | ist
Bagikan:

FORUM KEADILAN – Demi mewujudkan Indonesia Tertib yang merupakan bagian dari Gerakan Nasional Revolusi Mental, Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Kemenko Polhukam) RI meminta Bali untuk fokus dalam mengawasi wisatawan dari warga negara asing (WNA).

Menurut Staf Ahli Ideologi dan Konstitusi Kemenko Polhukam Irjen Pol Andry Wibowo, sebagai daerah yang memiliki skor indeks pencapaian revolusi mental sebesar 71 persen, Bali harus menjadi role model bagi daerah lain dalam hal pengawasan WNA.

“Khusus Bali beberapa kasus yang melibatkan warga negara asing itu harus menjadi concern,” kata Andry dalam acara Rembuk Gerakan Indonesia Tertib, di Bali, Rabu, 3/7/2024.

Pada kesempatan ini, Andry meminta Bali untuk memberikan perhatian khusus pada WNA, terutama yang berasal dari Rusia.

“Khususnya warga negara Rusia,” ujarnya.

Permintaan Kemenko Polhukam ini bukan tanpa alasan, melainkan didasarkan pada fakta di lapangan bahwa saat ini banyak WNA asal Rusia yang sudah benar-benar bermukim di Bali.

“Kemarin pada kunker (Kemenko Polhukam) ada dialek bahwa ada warga negara Rusia itu sudah bermukim, berbisnis rental mobil dan motor,”ujarnya.

Tidak hanya itu, para WNA tersebut juga diperbolehkan menabung di bank.

“Dari sisi perbankan mereka itu juga bisa menabung di sini, dengan berbagai risiko. Dalam konteks kejahatan ini perlu diperhatikan betul-betul,” ucapnya.

Sehingga, lanjut Andry, WNA yang datang ke Bali dapat beradaptasi dengan budaya Bali dan Undang-Undang di Indonesia.

“Kita senang warga negara asing datang ke Indonesia, ada pemasukan negara, tetapi fundamental kehidupan kita adalah Bhineka Tunggal Ika itu, sehingga tidak hilang khas Bali nya,” katanya.

Upaya penertiban warga asing ini, kata Andry, juga bertujuan untuk menghindari dampak patologi sosial yang pada akhirnya dapat menyulitkan Bali dalam menertibkan masyarakatnya.

“Agar ini tidak menjadi patologi yang pada akhirnya menyulitkan kita untuk menertibkan situasi yang berkembang akibat perilaku kriminal, dari geng-geng WNA,” jelasnya.

Sebelumnya, Andry menjelaskan bahwa perilaku kriminal yang dilakukan oleh WNA di Bali pernah terjadi di Canggu.

“Ada pabrik narkoba di Canggu, yang kemudian digrebek oleh tim Bareskrim Polri, dan ini menjadi alert (peringatan) bahwa WNA ini memang membawa devisa tapi juga waspada patologi yang dibawah oleh geng kriminal asing ke Bali,” pungkasnya.*

Laporan Novia Suhari