Selasa, 22 Juli 2025
Menu

Israel Tetap Gempur Habis Rafah Walau Resolusi DK PBB Telah Disahkan

Redaksi
Militer Israel
Ilustrasi militer Israel. | ist
Bagikan:

FORUM KEADILAN – Pasukan Israel menggempur habis-habisan Rafah di Gaza walaupun Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB) telah sahkan resolusi gencatan senjata.

Menurut laporan media lokal Palestina, tentara Israel melakukan pengeboman Khirbet Al Adas dan Al Shout di Rafah pada Rabu, 27/3/2024 dini hari waktu setempat.

Berdasarkan Al Jazeera, serangan itu mengakibatkan tiga orang tewas dan beberapa orang mengalami luka-luka.

Pasukan Israel juga menyerbu Pusat Medis Nasser di Khan Younis dan mereka menangkap staf dan mengusir orang-orang di dalam gedung.

Sebelumnya, pada Selasa, 26/3 malam, pasukan Israel menyerang tenda di daerah Al Mawasi, Khan Younis dan gempuran itu menyebabkan 12 orang termasuk anak-anak tewas.

Kementerian Kesehatan Gaza juga telah melaporkan beberapa orang tewas dan mengalami luka-luka yang diakibatkan Israel di Al Nasr.

Serangan Israel terus berlanjut setelah DK PBB mengeluarkan resolusi gencatan senjata pada Senin. Resolusi ini mendapatkan dukungan dari 14 anggota dan satu abstain. Resolusi tersebut mencakup desakan gencatan senjata saat Ramadan, lebih banyak bantuan kemanusiaan yang masuk, perluasan distribusi bantuan, hingga pembebasan seluruh sandera yang ditahan Hamas tanpa syarat.

Tetapi, desakan itu tidak memuat proposal Hamas yang diajukan ke mediator pada awal Maret mengenai pembebasan tahanan Palestina yang berada di penjera Israel.

Walaupun sudah memiliki resolusi, negosiasi gencatan senjata yang dimediasi Qatar dan Mesir masih berlangsung dan setelah DK PBB sah resolusi gencatan senjata, Israel menyebut tidak akan mengakhiri perang melawan Hamas, sampai kelompok itu membebaskan sandera di Gaza.

“Kami tidak punya hak moral untuk menghentikan perang, sementara masih ada sandera yang ditahan di Gaza. Kurangnya kemenangan yang menentukan di Gaza mungkin membawa kita lebih dari dekat ke perang di utara,” ujar Menteri Pertahanan Israel Yoav Galant.

Kemudian, walaupun menyambut gencatan senjata tersebut, Hamas menyatakan akan tetap berpegang pada proposal awal mereka, yaitu gencatan senjata secara total di Gaza.

Hamas juga menuntut agar dapat terjadi penarikan pasukan Israel dari Gaza, dan pemulangan warga Palestina yang masih ada di tempat pengungsian.*