Rabu, 02 Juli 2025
Menu

Pertemuan Prabowo dengan Surya Paloh Tak Lantas Mengkhianati AMIN

Redaksi
Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh
Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh. | Ist
Bagikan:

FORUM KEADILANPemenang Pilpres 2024, Prabowo Subianto mengajak Ketua Umum (Ketum) NasDem Surya Paloh untuk bekerja sama membangun Indonesia.

Meskipun keduanya berasal dari dua kubu yang bertentangan, sikap NasDem tak bisa disebut sebagai pengkhianatan.

Sebagaimana diketahui, Prabowo menyambangi Surya Paloh di NasDem Tower, Menteng, Jakarta Pusat Jumat, 22/3/2024. Ketum Gerindra itu meminta agar NasDem bisa bekerja sama untuk membangun Indonesia ke depan.

Padahal sebelumnya, NasDem merupakan pesaing Prabowo selama perhelatan pesta demokrasi 2024. NasDem mendukung pasangan calon (paslon) nomor urut 1 Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (AMIN), sedangkan Gerindra mendukung Prabowo-Gibran Rakabuming Raka.

Namun, usai Komisi Pemilihan Umum (KPU) menetapkan Prabowo-Gibran sebagai pemenang Pilpres 2024, NasDem langsung menerima dan menyampaikan ucapan selamat kepada Prabowo.

Sebaliknya, kubu AMIN yang lain meragukan kemenangan Prabowo dan menggugat kemenangan Prabowo-Gibran ke Mahkamah Konstitusi (MK).

Lantas, apakah langkah yang dilakukan NasDem merupakan bentuk pengkhianatan terhadap kubu AMIN?

Menjawab pertanyaan itu, Pengamat Politik dari Indonesia Political Opinion (IPO) Dedi Kurnia Syah menilai, sikap NasDem tidak bisa disebut pengkhianatan. Sebab, tidak ada koalisi yang permanen di politik.

“Dalam praktik politik kita, utamanya pasca-pemilu, hal biasa koalisi tidak permanen. Sehingga tidak dapat disebut berkhianat. Anies maupun Muhaimin tentu memahami itu,” kata Dedi kepada Forum Keadilan, Jumat, 22/3.

Menurut Dedi, pertemuan Prabowo dengan Surya Paloh dapat dilihat sebagai bentuk cairnya komunikasi antar keduanya.

“Dua tokoh ini sama-sama besar di Golkar, sehingga mudah rajut kerja sama di kabinet mendatang,” ungkapnya.

Dedi juga tak menampik kemungkinan NasDem bakal masuk koalisi Prabowo. Terlebih, NasDem tidak memiliki persoalan dengan kubu Prabowo.

“Secara umum, memang NasDem potensial masuk kabinet. Terlebih sejauh ini, NasDem tidak miliki persoalan dengan koalisi Prabowo, bahkan mereka sendiri masih bagian kabinet untuk saat ini,” pungkasnya.*

Laporan M. Hafid