Kamis, 10 Juli 2025
Menu

Anies Sebut Aparat Intimidasi Saksi saat Kumpulkan Bukti Kecurangan Pemilu

Redaksi
Capres-cawapres nomor urut 1 Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (AMIN) saat konferensi pers di Posko Tim Hukum Nasional (THN) AMIN di Mampang, Jakarta Selatan, Selasa, 20/2/2024 | M. Hafid/Forum Keadilan
Capres-cawapres nomor urut 1 Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (AMIN) saat konferensi pers di Posko Tim Hukum Nasional (THN) AMIN di Mampang, Jakarta Selatan, Selasa, 20/2/2024 | M. Hafid/Forum Keadilan
Bagikan:

FORUM KEADILAN – Calon presiden (capres) nomor urut 1 Anies Baswedan mengaku menemukan adanya intimidasi yang dilakukan oleh aparat terhadap pihak-pihak yang menemukan kecurangan dalam tahapan Pemilu 2024.

Menurut Anies, mereka yang diintimidasi sampai merasa ketakutan. Kata Anies, tindakan tersebut berbanding terbalik dengan kondisi negara Indonesia yang sudah merdeka.

“Kita sudah menemukan di lapangan, mereka yang menemukan praktik-praktik penyimpangan itu mengalami intimidasi, mengalami ketakutan, padahal ini negeri yang merdeka, jangan sampai itu terjadi,” kata Anies dalam konferensi pers di Posko Tim Hukum Nasional Anies-Muhaimin Iskandar (THN AMIN), Mampang, Jakarta Selatan, Selasa, 20/2/2024.

Dugaan intimidasi tersebut, menurut Anies, dilakukan kepada mereka yang hendak dijadikan sebagai saksi dalam pelaporan kecurangan pemilu ke Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) dan Mahkamah Konstitusi (MK). Sebab sampai saat ini, lanjut Anies, pihaknya tengah mengumpulkan barang bukti.

Anies pun meminta aparat untuk menghentikan semua tindakan intimidasi tersebut.

“Kami minta kepada semua jajaran aparat, jangan ada yang mengintimidasi mereka-mereka yang mau bersaksi,” ucap mantan Gubernur DKI Jakarta itu.

Mantan Rektor Paramadina itu juga menegaskan bahwa pemilu harus tetap dijaga integritasnya, karena bagi dia, yang menjadi pilar demokrasi salah satu unsurnya ialah kepercayaan dan kejujuran.

“Agar proses demokrasi ini berjalan dengan baik dan menghasilkan pemerintahan yang berfungsi dengan baik, maka pilpres, pemilu, harus dijalankan dengan kejujuran,” ujarnya.

Lebih lanjut, Anies juga menyampaikan bahwa saat ini tim hukumnya, baik di tingkat pusat maupun daerah terus mengumpulkan data dugaan kecurangan pemilu. Dia juga mengaku tidak mau gegabah mendeklarasikan kecurangan.

“Kami tidak mau gegabah karena kami ingin menghormati rakyat Indonesia dengan rakyat mendapatkan informasi yang akurat, yang matang, yang sudah terverifikasi,” tegasnya.

Ketua THN AMIN, Ari Yusuf Amir juga mengungkapkan hal serupa. Kata dia, banyak saksi dari pihaknya yang diintimidasi, bahkan ada pula yang sampai dilaporkan ke polisi.

“Memang kami mengalami kendala, saat ini banyak saksi-saksi kami diintimidasi, saksi-saksi kami ditekan dilaporkan ke polisi, ada juga yang ditawarkan imbalan dan macam-macam,” kata Ari dalam kesempatan yang sama.

Namun Ari bersyukur, karena para saksinya masih tetap berkomitmen sekalipun kerap mendapat intimidasi.

“Tapi alhamdulillah saksi kami masih komitmen dan kami sudah verifikasi melalui pernyataan materai dan video,” pungkasnya.*

Laporan M. Hafid