Menlu Retno: Indonesia Pemain Utama di Kawasan Global, Bukan sebagai Penonton

FORUM KEADILAN – Menteri Luar Negeri (Menlu) Republik Indonesia Retno Marsudi menegaskan bahwa Indonesia merupakan salah satu pemain utama di kawasan dan global, bukan hanya sebagai penonton.
Retno mengatakan, rekam jejak diplomasi Indonesia sangat terasa di kawasan dan dunia dalam kurun waktu hampir 10 tahun terakhir.
Retno mengutip laporan lembaga think-tank Lowy Institute yang menyebut Indonesia sebagai negara ‘middle power in Asia’.
“Dan diplomasi Indonesia memiliki pengaruh tertinggi di Asia Tenggara tahun 2023,” kata Menlu Retno dalam Pernyataan Pers Tahunan Menteri Luar Negeri 2024, dikutip, Rabu, 10/1/2024.
Lalu, lanjut Retno, menurut lembaga think-tank berbasis di London, Chatham House, keketuaan Indonesia sebagai kekuatan penyeimbang yang penting di Asia.
“Dari berbagai pandangan tersebut, jelas bahwa Indonesia adalah salah satu pemain utama di kawasan dan global, bukan sebagai penonton,” tegas Retno.
Retno menjelaskan bahwa dalam kawasan ASEAN, diplomasi Indonesia bekerja untuk menjaga agar ASEAN tetap relevan dan mempertahankan sentralitasnya dalam menghadapi dinamika geopolitik.
Sebelumnya, calon presiden (capres) nomor urut 1 Anies Baswedan mengatakan, Indonesia jangan hanya jadi ‘penonton’ dalam perdamaian dunia.
“Kami akan kembalikan posisi Indonesia menjadi pelaku utama dalam konstelasi global. Tidak hadir sebagai penonton, tapi penentu arah perdamaian,” kata Anies saat pembukaan debat Pilpres 2024 ketiga, Minggu, 7/1.
Anies juga mengatakan bahwa kekuatan Indonesia dalam sektor kebudayaan dan seni harus memberikan warna bagi panggung dunia.
“Kita ingin film, seniman, kuliner, diplomat, diaspora kita menjadi fenomena dunia hadir mewarnai kancah internasional,” ia menambahkan.
Anies meyakini bahwa apa yang dilakukan di tingkat dunia akan membuat Indonesia menjadi tuan rumah di negerinya sendiri dan sekaligus tamu yang mempesona di negeri orang.
“Presiden menjadi panglima diplomasi Indonesia tidak hanya hadir dalam forum-forum tapi serius memperjuangkan amanat termasuk menghapuskan penjajahan di muka bumi,” pungkasnya.*