Kamis, 18 September 2025
Menu

Jokowi: Pertahanan Menyangkut Strategi Negara, Nggak Semua Bisa Dibuka Kaya Toko Kelontong

Redaksi
Keterangan pers Presiden Jokowi usai resmikan Jalan Tol Pamulang-Cinere-Raya Bogor di Gate Tol Limo Utama, Depok, Jawa Barat, Senin, 8/1/2024 | YouTube Sekretariat Presiden
Keterangan pers Presiden Jokowi usai resmikan Jalan Tol Pamulang-Cinere-Raya Bogor di Gate Tol Limo Utama, Depok, Jawa Barat, Senin, 8/1/2024 | YouTube Sekretariat Presiden
Bagikan:

FORUM KEADILAN – Presiden Joko Widodo (Jokowi) berbicara terkait data pertahanan yang disinggung dalam debat ketiga Pilpres 2024, Minggu, 7/1/2024 kemarin malam.

Jokowi menegaskan, hal yang berkaitan dengan pertahanan negara tidak semua bisa dibuka ke publik.

“Yang berkaitan dengan pertahanan, yang berkaitan dengan keamanan negara, yang berkaitan dengan alutsista itu ada yang bisa terbuka tapi banyak yang memang harus kita rahasiakan,” kata Jokowi di sela kunjungan kerjanya di Serang, Banten, Senin, 8/1.

Jokowi menekankan data pertahanan menyangkut dengan strategi besar negara, sehingga tidak semua bisa dibuka seperti toko kelontong.

“Karena ini menyangkut strategi besar negara, nggak bisa semua dibuka kayak toko kelontong nggak bisa,” ujarnya.

Sebelumnya, calon presiden (capres) nomor urut 1 dan 3, Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo, sempat meminta data pertahanan dibuka. Hal itu mereka tujukan untuk capres nomor urut 2 yang juga Menteri Pertahanan Prabowo Subianto.

Prabowo awalnya menyebut data yang disampaikan Anies maupun Ganjar banyak keliru.

“Sekali lagi data-data yang Bapak pegang adalah keliru dan juga Pak Ganjar juga tadi banyak kelirunya,” kata Prabowo dalam Debat Pilpres 2024 di Istora Senayan, Jakarta Pusat, Minggu, 7/1.

“Saya sangat transparan dan semua partai yang mengusung Bapak Profesor Anies mendukung APBN, berarti mendukung program saya, termasuk PDIP di Komisi I,” jelas Prabowo.

Anies lalu membalas pernyataan tersebut, dan meminta Prabowo menunjukkan data salah yang disampaikannya.

“Ini bukan soal pribadi, ini soal negara, ini soal policy, penjelasannya ya di tempat ini bukan di ruang-ruang tertutup yang tidak diketahui oleh publik justru kalau Bapak ketahui datanya salah, tunjukkan di tempat ini sehingga publik bisa mengetahui, bukan dalam pertemuan-pertemuan lain yang tidak jelas dari mana kita bisa menilai akurasinya,” kata Anies.

“Jadi menurut hemat kami bila ada di antara kami yang faktanya keliru Bapak tunjukkan tapi kalau Bapak tidak menunjukkan berarti faktanya benar, itu lah kenyataan yang ada di lapangan,” sambung dia.

Sementara, Ganjar awalnya mengaku senang saat data yang dipaparkan dianggap keliru oleh Prabowo.

Menurut data Ganjar, capaian minimum essential force (MEF) Indonesia kurang dari target yang seharusnya. Ganjar lalu meminta Prabowo memaparkan data yang dia miliki.

“Pak Prabowo, saya senang sekali Bapak memantik saya, data saya tidak benar, silakan bantah data saya hari ini, Pak, dan saya izinkan kalau ada staf mau bantu berdiri di sebelahnya. Saya mau bertanya kepada Bapak termasuk capaian MEF kita hanya 65,49 persen dari target 79 persen, mengapa terjadi penurunan dan apa solusinya,” kata Ganjar, dalam debat.

Merespons hal tersebut, Prabowo mengatakan telah membuat rencana, tapi ada hal yang tidak disetujui Kementerian Keuangan karena kondisi Covid-19. Ia juga menjelaskan soal pesawat bekas dan batas usia pesawat.

“Jadi Pak Ganjar, saya sudah buat rencana, tapi yang menentukan termasuk Menteri Keuangan dan masalah yang kita hadapi, tolong, saya memang telah menjadi Menteri Pertahanan empat tahun, tetapi kita diganggu oleh covid dua tahun, di mana terjadi focusing. Jadi banyak yang kita ajukan tidak disetujui oleh Menteri Keuangan,” jelas Prabowo.

Ganjar kembali merespons dengan mengatakan apa yang disampaikan Prabowo tak menjawab pertanyaannya.

“Maaf, kali ini Bapak tidak menjawab sama sekali pertanyaan saya. Saya ingin data yang Bapak katakan salah data pertahanan saya ini silakan Anda bantah di sini. Bapak tidak mampu membantah dan Bapak menjelaskan pesawat bekas. Saya tidak pernah berbicara pesawat bekas dalam pertanyaan saya,” kata Ganjar.

Ganjar juga menyebut Prabowo tidak bisa membantah dirinya dan tak mampu menampilkan data.

“Jadi artinya sebenarnya apa yang Bapak jawab dari seluruh pengelolaan pertahanan yang ada di Indonesia ini. Sungguh-sungguh saya meragukan itu karena data ini kemudian Bapak tidak mampu membantah ini. Bahkan saya sudah memberikan ruang terbuka kalau ada staf yang bisa membantu, silakan berdiri ke sini. Anda mau bilang angkanya, silakan berdiri ke sini, akan saya tunjukkan,” sambungnya.*