Jumat, 25 Juli 2025
Menu

Jokowi Nilai Debat Ketiga Pilpres Tak Edukatif: Saling Menjatuhkan dengan Motif Personal

Redaksi
Presiden Joko Widodo (Jokowi) meninjau kegiatan tanam padi di Kecamatan Kalibagor, Kabupaten Banyumas, dalam kunjungan kerjanya ke Provinsi Jawa Tengah, pada Rabu, 3/1/2024 | Dok - Biro Sekretariat Presiden
Presiden Joko Widodo (Jokowi) meninjau kegiatan tanam padi di Kecamatan Kalibagor, Kabupaten Banyumas, dalam kunjungan kerjanya ke Provinsi Jawa Tengah, pada Rabu, 3/1/2024 | Dok - Biro Sekretariat Presiden
Bagikan:

FORUM KEADILAN – Presiden Joko Widodo (Jokowi) menilai bahwa debat ketiga Pilpres 2024 tak edukatif karena banyaknya serangan yang bersifat personal saat debat berlangsung.

Menurut Jokowi, serang menyerang adalah hal yang wajar dalam debat tetapi mengenai kebijakan atau visi dan bukanlah hal personal.

“Saling menyerang enggak apa-apa tapi kebijakan, policy, visinya yang diserang. Bukan untuk saling menjatuhkan dengan motif-motif personal. Saya kira nggak baik dan nggak mengedukasi,” ujar Jokowi di Serang, Senin, 8/1/2024.

Ia menganggap masyarakat pasti merasa kecewa dengan debat ketiga yang digelar KPU pada Minggu, 7/1/2024 kemarin.

Jokowi menyebut bahwa KPU perlu melakukan perbaikan format debat agar lebih edukatif bagi masyarakat.

“Saya kira akan banyak yang kecewa, sehingga debatnya memang perlu diformat lebih baik lagi, ada rambu-rambu sehingga hidup,” lanjut Jokowi.

Diketahui, KPU telah menggelar debat ketiga Pilpres 2024 pada Minggu, 7/1/2024, di Istora Senayan, Jakarta.

Tiga capres beradu gagasan ialah capres nomor urut 1, Anies Baswedan, capres nomor urut 2, Prabowo Subianto, capres nomor urut 3, Ganjar Pranowo dengan mengusung tema pertahanan, keamanan, geopolitik, hubungan internasional, dan politik luar negeri.

Momen saling serang antara Anies dan Prabowo pun terjadi di debat ketiga Pilpres 2024 kemarin.*