FORUM KEADILAN – Ketua Koordinator Ganjar Center Poempida Hidayatulloh mengatakan dari berbagai data analisis yang dilakukan oleh Ganjarcenter.id mendapati temuan nama Yenny Wahid signifikan menjadi bakal calon wakil presiden (bacawapres) ideal untuk Ganjar Pranowo.
Poempida menilai, hasil dari riset data yang dilakukan melalui Big Data Analystic, Yenny Wahid mencapai 89 persen.
Menurutnya, sebagai figur yang paling tinggi dari segi dukungan suara Nahdatul Ulama (NU) dan memiliki pengaruh yang baik ditingkat Internasional, Yenny berpengaruh untuk meningkatkan suara Ganjar Pranowo.
“Nilainya 89 persen. Sudah menjadi figur yang paling tinggi nilainya dari segi suara NU dan memiliki elektoral tinggi serta memiliki ikatan yang kuat untuk diusung sebagai cawapres Ganjar,” ucapnya kepada media, di Gedung CM, Matraman, Jakarta Timur, Sabtu 14/10/2023.
Lebih lanjut, menurutnya dalam pembedahan riset bacawapres Ganjar, menilai dari tambahan elektabilitas dan menciptakan pasangan yang memiliki chemistry sehingga sosok yang ditunjuk nantinya bisa didukung Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri dalam membangun mitra yang sejalan agar tidak menjadi tumpang tindih.
“Kita akan membedah calon wakil ganjar yang dalam kontes agar tidak menjadi tumpang tindih. Kita ingin menciptakan pasangan yang kompak,” imbuhnya.
Menurutnya, dalam data juga ada beberapa nama yang dianggap bisa diusung menjadi bacawapres Ganjar. Adapun nama tersebut seperti eks Ketua Umum PBNU Said Aqil Siradj, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, Menko Polhukam Mahfud MD, dan Menparekraf Sandiaga Salahudin Uno.
“Karena bagaimana kita merekam data basis itu maka inilah yang menjadi hasil, menurut survei yang dilakukan, Said Aqil Siradj mendapat nilai 76 persen, Khofifah 79 persen, Mahfud MD 87 persen, Sandiaga Uno 87 persen dan di angka tertinggi Yenny Wahid 89 persen,” tandasnya.
Poempida menegaskan, jika perolehan angka tersebut belum bisa dipastikan, karena hal itu berdasarkan data yang di peroleh Ganjarcenter.id melalui survei yang dilakukannya.
“Namun hal ini belum bisa di pastikan hal tersebut, semua hanya berdasarkan data yang di peroleh ganjar center melalui data yang didapat”, tutupnya.
Diketahui, dalam pengambilan data ini, menggunakan berbagai macam metode. Yakni sosial media, data dari media online, survei data, perolehan suara pemilu terakhir hingga opini para pakar.*
Laporan Ari Kurniansyah
