Rabu, 23 Juli 2025
Menu

Kerusuhan Sepakbola di El Salvador, 12 Orang Tewas

Redaksi
Kerusuhan sepakbola di El Salvador
Kerusuhan saat pertandingan sepakbola di El Salvador. | ist
Bagikan:

FORUM KEADILAN – Kerusuhan terjadi di sebuah stadion sepakbola di El Salvador pada Sabtu, 20/5/2023. Sedikitnya 12 orang tewas dan sejumlah orang lainnya terluka dalam insiden itu, kata pemerintah negara Amerika Tengah itu.

Saat peristiwa itu terjadi, tim sepakbola Alianza dan FAS sedang bermain di leg kedua pertandingan perempat final mereka di Stadion Cuscatlan di San Salvador, ibu kota negara itu.

Kerusuhan pecah ketika para pendukung melakukan aksi dorong-mendorong di salah satu gerbang pintu masuk stadion. Rekaman video menunjukkan sejumlah penonton masuk dengan berdesak-desakan.

“Itu adalah longsoran suporter yang menyerbu pintu masuk. Sejumlah orang masih tertahan di bawah terowongan,” ujar salah satu anggota kelompok Komando Penyelamat.

“Yang lain berhasil sampai ke tribun dan kemudian turun ke lapangan hingga tertahan,” lanjutnya.

Praktis, pertandingan tersebut langsung dihentikan. Diketahui, Stadion Cuscatlan adalah salah satu stadion terbesar di Amerika Tengah yang dapat menampung lebih dari 44.000 penonton.

“Federasi Sepak Bola El Savador sangat menyesal atas insiden yang terjadi di Stadion Cuscatlan,” kata organisasi itu di Twitter, seperti dilaporkan Reuters, Minggu, 21/5.

Federasi itu juga menyatakan solidaritas dengan kerabat-kerabat dari mereka yang terdampak dan tewas dalam insiden tersebut.

Selain itu, Federasi juga menambahkan bahwa mereka akan segera meminta laporan mengenai insiden itu dan juga menskors pertandingan setelah kejadian pada Sabtu itu. Kemudian, menyerukan digelarnya pertemuan dengan Komisi Keamanan Tempat Olahraga pada Minggu.

Presiden El Savador Nayib Bukele mengatakan, Polisi Sipil Nasional dan Kejaksaan Agung akan melakukan “investigasi menyeluruh” atas kejadian di stadion itu.

“Semuanya akan diinvestigasi: tim, manajer, stadion, penjual tiket, liga, federasi, dan lainnya. Siapa pun pelakunya, mereka tidak akan dibiarkan tidak menerima hukuman,” tulis Bukele di Twitter.*