Sejarah Met Gala, Acara Penggalangan Dana hingga Pamer Kostum Bergengsi di Dunia

FORUM KEADILAN – Para selebritas dan ikon fashion dari seluruh dunia datang ke Kota New York untuk menghadiri acara Met Gala.
Met Gala merupakan acara penggalangan dana yang digelar setiap tahun pada musim semi dan bertempat di Metropolitan Museum of Art’s di New York City.
Acara ini didedikasikan untuk Met’s Costume Institute.
Diketahui, acara ini diketuai oleh Anna Wintour yang merupakan Editor In Chief majalah Vogue.
Sejarah Met Gala
Dilansir dari laman Vogue, Met Gala pertama kali didirikan pada tahun 1948 oleh Eleanor Lambert, seorang humas mode fashion Amerika.
Eleanor juga merupakan sosok yang telah meluncurkan New York Fashion Week.
Ia juga mempelopori Costume Institute Benefit, pesta jamuan tengah malam.
Pada saat didirikan, ajang Met Gala dijadikan sebagai solusi tempat untuk mengumpulkan uang bagi Costume Institute yang baru didirikan.
Awal 1970-an, ketika mantan pemimpin redaksi Vogue, Diana Vreeland bergabung dengan Costume Institute sebagai konsultan, acara tersebut mulai mengambil bentuk Met Gala yang kita kenal sekarang.
Adanya Met Gala bertujuan untuk menggalang dana yang nantinya akan disalurkan ke Costume Institute, sebagai perayaan pembukaan untuk pameran tahunannya.
Lalu, setelah Met Gala, pameran tersebut ada di museum selama beberapa bulan.
Acara ini mengalami pergeseran budaya ketika Vreeland ditunjuk sebagai konsultan Costume Institute.
Di mana, ia seolah mengubah tempat Met Gala menjadi Museum Seni Metropolitan dan menambahkan tema gala.
Vreeland sangat berpengaruh dalam menciptakan tema pesta Met Gala.
Sebut saja “The World of Balenciaga” pada tahun 1973 dan “Vanity Fair” pada tahun 1977.
Disebutkan dalam laman Iconic Life, hingga tahun 1971, Met Gala diadakan setiap tahun pada bulan Desember pada empat-tempat di New York.
Misalnya, Central Park, Waldorf Astoria, hingga Rainbow Room di Rockefeller Center.
Sehingga saat ini, setiap tahunnya Met Gala mengusung tema tertentu.
Di mana, para undangan tamu yang hadir pada acara tersebut harus memakai kostum sesuai dengan tema.
Bisa dibilang Vreeland merangkul kekuatan budaya pop dan selebritas, yang kini menjadi bagian tak terpisahkan dari The Met Gala saat ini.
Sejak saat itu juga, acara Met Gala menjadi lebih terkait dengan budaya populer dengan publisitas dan liputan pers yang sangat luar biasa.
Pada era 90-an, Met Gala terus berkembang dengan tema tentang pameran Gianni Versace, Christian Dior, ataupun Vreeland sendiri.
Pada perannya, Anna Wintour menjadi Pemimpin Redaksi Vogue yang menjadi tuan rumah The Met Gala tahun 1996 dan 1997.
Kemudian, pada tahun 1999 Anna Wintour berhasil menjadi ketua sampai sekarang.
Di sini, Wintour membawa nuansa baru dengan menciptakan pemandangan meja dan merangkul kekuatan di balik Vogue pada Met Gala.
Dilansir Women’s Wear Daily, Wintour juga menyetujui apa yang dikenakan tamu terkenal yang datang dari desainer, dan menolak tamu pilihan sponsor demi orang lain.
Saat ini, Anna Wintour memegang tanggung jawab untuk mengawasi manfaat, daftar tamu, tema, hingga kerja sama pihak dengan Met Gala setiap tahunnya.
Hingga sekarang, Met Gala dikenal sebagai acara penggalangan dana terbesar di New York City yang juga menjadi acara fashion terbesar atau dikenal dalam budaya populer sebagai “Fashion’s Biggest Night”.
Tema Met Gala tahun ini

Diadakan pada 1 Mei 2023, Met Gala tahun ini digelar dengan tema “KARL LAGERFELD: A LINE OF BEAUTY” yang akan ‘menguji kehidupan’ warisan mendiang sang desainer.
Tema ini diangkat juga untuk menghormati sang desainer yang meninggal di usia 85 tahun pada Februari 2019 lalu.
Lagerfeld dikenal karena karyanya yakni Fendi, Chanel dan merek eponimnya sendiri.
Acara ini juga sering dihadiri oleh artis-artis dan bintang-bintang ternama dunia tentunya melalui undangan yang diberikan oleh Anna Wintour.
Meskipun Met Gala mungkin merupakan acara amal dan penggalangan dana, itu tidak berarti sembarang orang dapat hadir dalam acara tersebut.
Sejak 1995, daftar tamu telah dipilih dengan hati-hati oleh pemimpin redaksi Vogue Anna Wintour dan tahun ini tidak berbeda.
Tamu yang telah menerima undangan dari Anna Wintour pun tidak sekedar hadir, mereka juga harus membayar dan diperkirakan tahun ini harganya naik dari tahun sebelumnya yaitu USD 50 ribu atau setara dengan Rp 733 Juta.
Hasil dari penjualan tiket tersebut juga nantinya akan disumbangkan untuk merawat puluhan ribu koleksi Costume Institute.*(M-1)