Megawati Hadiri Pertemuan Jokowi dengan Ketum Parpol di Istana

FORUM KEADILAN – Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri hadir di pertemuan antara Presiden Joko Widodo (Jokowi) dengan para ketua umum partai politik pendukung pemerintah minus NasDem. Megawati hadir di istana sejak Selasa petang, 2/5/2023.
“Sudah sejak jam 18.45 WIB tadi (tiba di istana),” kata Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto Selasa malam, 2/5.
Selain Megawati, para ketum Parpol koalisi lainnya juga sudah berada di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakpus, Selasa, 2/5.
Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan saat tiba di Istana sempat melambaikan tangan menyapa awak media. Tak lama, Ketum Gerindra Prabowo Subianto juga tiba di Istana.
Sebelumnya, Jokowi mengundang para ketua umum partai politik pendukung pemerintahannya untuk bertemu malam ini di istana negara.
Namun, Nasdem dipastikan tidak hadir pada pertemuan itu. Ketua DPP Partai NasDem, Charles Meikyansyah mengatakan, partainya belum menerima undangan pertemuan tersebut.
“Yang jelas sampai saat ini tidak ada undangan ke Ketum Partai NasDem Pak Surya Paloh atau Sekjen,” ungkap Charles.
Pertemuan Jokowi dengan ketua umum partai ini disebut sebagai kelanjutan atas pertemuan serupa di Kantor DPP PAN Jakarta beberapa pekan lalu. Kala itu, lima ketua umum partai beserta Jokowi bicara soal pembentukan koalisi besar.
Ketua Majelis Pertimbangan DPP PPP M Romahurmuziy (Rommy) memprediksi pertemuan nanti membahas upaya membentuk koalisi besar.
“Selain halalbihalal di tengah masih di bulan Syawal, pertemuan nanti malam yang rencananya dihadiri seluruh ketum-ketum parpol pendukung pemerintah minus NasDem, berpotensi mewujudkan koalisi besar dengan formasi Ganjar-Prabowo sebagai capres-cawapres,” kata Rommy dalam keterangannya, Selasa, 2/5.
Rommy memahami koalisi Ganjar-Prabowo bertolak belakang dengan keadaan saat ini. Saat ini, baik Ganjar maupun Prabowo digadang-gadang sebagai calon presiden.
Kendati demikian, Rommy melihat masih ada kemungkinan duet tersebut terwujud pada Pilpres 2024. Menurutnya, keputusan tersebut ada di tangan Prabowo.
“Tentu hal ini terpulang ke Prabowo, apakah bersedia menjadi cawapres di tengah amanat partainya untuk menjadi capres,” tandas Rommy. *