Rabu, 16 Juli 2025
Menu

Hari Pendidikan Nasional, Jokowi: Pendidikan adalah Tanggung Jawab Bersama

Redaksi
Presiden Joko Widodo. | Ist
Presiden Joko Widodo. | Ist
Bagikan:

FORUM KEADILANHari Pendidikan Nasional (Hardiknas) diperingati setiap tanggal 2 Mei. Presiden Joko Widodo (Jokowi) pun turut memperingatinya.

Melalui media sosial resminya, Presiden Jokowi mengucapkan selamat Hari Pendidikan Nasional yang jatuh pada Selasa, 2/5/2023.

Mengutip akun Twitter-nya, Jokowi mengunggah sebuah poster yang menggambarkan kegiatan para pelajar Sekolah Menengah Atas (SMA) di dalam kelas bertuliskan “Selamat Hari Pendidikan Nasional”.

Jokowi menyampaikan bahwa pendidikan adalah tanggung jawab bersama yang melibatkan keluarga, sekolah, pemerintah, dan masyarakat.

“Pendidikan adalah tanggung jawab bersama yang melibatkan keluarga, sekolah, pemerintah, dan masyarakat,” kata Jokowi.

“Hanya dengan semangat kebersamaan, kerja keras, dan cerdas, kita dapat memajukan pendidikan untuk menyongsong dan mengelola Indonesia yang maju,” sambungnya.

Sejarah Hari Pendidikan Nasional

Sejarah Hari Pendidikan Nasional tidak lepas dari sosok Ki Hadjar Dewantara, pelopor pendidikan di Indonesia pada masa penjajahan Belanda.

Mengutip laman Kemendikbud, pemerintah pertama kali menetapkan 2 Mei sebagai Hari Pendidikan Nasional pada 16 Desember 1959.

Tanggal 2 Mei dipilih karena merupakan tanggal lahir Ki Hajar Dewantara sebagai Bapak Pendidikan Nasional Indonesia. Dia lahir pada 2 Mei 1889 di Yogyakarta, dengan nama Raden Mas Suwardi Suryaningrat.

Selama era kolonialisme Belanda, dia dikenal karena berani menentang kebijakan pendidikan pemerintah Hindia Belanda pada masa itu, yang hanya memperbolehkan anak-anak kelahiran Belanda atau orang kaya yang bisa mengenyam bangku pendidikan.

Kritiknya terhadap kebijakan pemerintah kolonial menyebabkan dia diasingkan ke Belanda, bersama dua rekannya, Ernest Douwes Dekker dan Tjipto Mangoenkoesoemo. Ketiga tokoh ini kemudian dikenal sebagai ‘Tiga Serangkai’.

Setelah kembali ke Indonesia, Ki Hadjar Dewantara mendirikan sebuah lembaga pendidikan Nationaal Onderwijs Instituut Tamansiswa atau Perguruan Nasional Tamansiswa.

Ki Hadjar Dewantara diangkat sebagai Menteri Pendidikan setelah kemerdekaan Indonesia. Filosofinya, tut wuri handayani (di belakang memberi dorongan), digunakan sebagai semboyan dalam dunia pendidikan Indonesia. Dia wafat pada 26 April 1959.*