Kamis, 31 Juli 2025
Menu

BMKG Prediksikan Suhu Panas di Indonesia Mereda, Ini Waktunya

Redaksi
Penyebab cuaca panas di Indonesia
Penyebab cuaca panas di Indonesia
Bagikan:

FORUM KEADILAN – Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyebut bahwa penyebab suhu panas di Indonesia yang terjadi beberapa waktu belakang karena adanya gerak semua matahari.

Geruk semu matahari merupakan suatu siklus yang biasa dan terjadi setiap tahun.

Potensi udara panas pun akan terjadi setiap tahunnya.

Menanggapi hal tersebut, Kepala Pusat Layanan Informasi Terapan BMKG Ardhasena Sopaheluwakan menjelaskan bahwa Indonesia berada di wilayah tropis yang temperaturnya adalah 25 derajat celcius di pagi hari dan 33-34 derajat celcius di siang hari.

Namun, temperatur akan menjadi lebih panas ketika matahari melintas dekat dengan khatulistiwa.

Perisitiwa ini terjadi pada akhir Maret, maka dua bulan berikutnya yaitu April dan Mei, suhu di Indonesia akan naik dan terasa lebih panas.

“Jadi, periode panas yang dirasakan sekarang di Indonesia akhir-akhir ini adalah konsekuensi dari gerak semu matahari yang berlangsung biasanya pada April dan Mei setiap tahunnya yang berakibat pada temperatur suhu menjadi lebih hangat dari biasanya,” ungkapnya.

Saat temperatur naik, kelembapan udara juga masih tinggi.

Namun, Ardhasena menyebut bahwa cuaca panas yang terjadi di Indonesia tidak berhubungan dengan kemarau.

Ia menegaskan jika Indonesia akan masuk musim kemarau pada akhir Mei hingga September.

Namun, setiap tempat akan memiliki musim kemarau yang berbeda-beda, termasuk intensitas panasnya.

Kapan suhu panas akan berakhir?

Ardhasena  menyampaikan secara umum periode panas atau pancaroba biasanya akan terjadi pada April dan Mei.

Suhu atau temperaturnya sudah akan lebih turun dari tingkat yang saat ini.

“Sebetulnya saat ini suhunya juga sudah mulai menurun dibandingkan beberapa hari yang lalu,” ungkapnya.

Ia menegaskan suhu panas akan membaik pada April dan Mei.*