Erick Thohir Sebut Pemerintah Masih Buka Opsi Impor KRL Bekas dari Jepang

FORUM KEADILAN – Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menyebut pihaknya masih membuka opsi impor KRL bekas dari Jepang.
Namun, dengan catatan harganya tidak memberatkan keuangan negara.
Terkait dengan hasil audit Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) yang tidak merekomendasikan impor KRL bekas dari Jepang, akan tetap menjadi pertimbangan pemerintah.
Erick juga melanjutkan saat ini tengah dilakukan perhitungan terkait pilihan impor KRL bekas dari Jepang atau membuat yang baru melalui PT INKA.
“Tentu sekarang peningkatan (penumpang) di kereta ini cukup tinggi. Maka solusinya apa? Apakah impor atau buat sendiri? Nah ini yang lagi dihitung kembali,” ungkapnya.
Jika hasil perhitungan ternyata harga impor KRL bekas dari Jepang dinilai terlalu mahal, maka ada opsi untuk tidak impor.
Namun, Erick tidak merinci patokan nilai impor yang dinilai terlalu mahal.
Oleh sebab itu, ia menyebut persoalan pengadaan KRL ini masih dalam pembahasan dan melibatkan banyak pihak.
Sebelumnya, dalam rapat kerja (raker) dengan Komisi VI DPR RI pada 12 April 2023, Wakil Menteri BUMN II Kartika Wirjoatmodjo menyebut pemerintah masih membuka opsi impor KRL bekas dari Jepang sebanyak 10-12 rangkaian di 2023.
Ia menyebut impor KRL dibutuhkan karena jumlah armada yang sudah layak beroperasi sudah tak cukup untuk menampung penumpang yang terus bertambah.
Rencana impor darurat itu sedang dibahas dengan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita, dan Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan.*