Rabu, 09 Juli 2025
Menu

Roket Israel Gempur Suriah Pasca Serangan di Golan

Redaksi
Gempuran roket Israel ke Suriah. | Reuters
Gempuran roket Israel ke Suriah. | Reuters
Bagikan:

FORUM KEADILANIsrael menggempur Suriah dengan tembakan roket pada Minggu subuh, 9/4/202. Menurut militer Israel, tembakan ini untuk membalas serangan roket ke wilayah Golan.

Gempuran itu berlangsung saat ketegangan di sepanjang perbatasan utara Israel masih tinggi pasca pertempuran antar perbatasan.

Pasukan Pertahanan Israel dalam sebuah pernyataan mengatskan, Suriah harus bertanggung jawab atas semua aktivitas yang terjadi di dalam wilayahnya. Israel juga tidak akan mengizinkan upaya apa pun yang melanggar kedaulatan negara.

Seperti dilaporkan saluran televisi yang berbasis di Lebanon, Al Mayadeen, bahwa Brigade Al Quds menyatakan sebagai pihak yang bertanggung jawab atas serangan roket tersebut. Al Quds merupakan sayap militer gerakan Jihad Islam Palestina, yang didukung Iran.

Israel mengatakan pihaknya meluncurkan serangan artileri dan sebuah pesawat nirawak ke arah peluncur-peluncur roket di Suriah.

Militer Israel juga mengklaim hanya tiga roket yang berhasil menembus wilayah yang dikendalikannya. Dua roket jatuh ke tanah dan satu lainnya disergap oleh sistem pertahanan udara.

Rentetan serangan itu terjadi di tengah ketegangan yang meningkat antara Israel dan kelompok-kelompok Palestina setelah pasukan Israel menyerbu masjid Al Aqsa di Yerusalem.

Serbuan Israel itu, yang berlangsung pada bulan suci Ramadan, tertangkap kamera video yang memperlihatkan para anggota jamaah sedang digebuki polisi Israel.

Insiden itu menimbulkan kemarahan negara-negara Arab dan bahkan kekhawatiran di kalangan sekutu Israel, seperti Amerika Serikat.

Pada Kamis, 6/4, ada lebih dari 30 roket yang ditembakkan ke arah Israel dari Lebanon selatan.

Rangkaian tembakan roket itu lantas dibalas Israel dengan melancarkan serangan ke lokasi-lokasi yang terkait dengan Hamas, gerakan Islamis di Lebanon dan Gaza.

Israel menduduki Dataran Tinggi Golan selama Perang Timur Tengah pada 1967, dan kemudian mencaplok wilayah seluas 1.200 kilometer persegi pada 1981. Tindakan Israel itu ditentang oleh masyarakat internasional.*