Mahfud MD Tegaskan Parpol dan DPR Harus Ada sebagai Instrumen Negara

FORUM KEADILAN – Menko Polhukam Mahfud MD menegaskan lembaga DPR dan partai politik tetap harus ada sebagai instrumen negara. Parpol itu merupakan instrumen konstitusi untuk menjaga keberlangsungan suatu negara.
“Dibanding tidak ada DPR, tidak ada parpol, lebih baik hidup bernegara ini mempunyai DPR, mempunyai parpol meskipun kedua institusi ini jelek,” kata Mahfud dalam ceramah yang bertema ‘Pemugaran Partai Politik Sebagai Instrumen Kaderisasi Kepemimpinan” di Masjid Kampus UGM, Sleman, DIY, Minggu, 2/4/2023.
Dia mencontohkan, semisal dengan ketiadaan parpol dan DPR lalu kemudian sistem negara berubah menjadi otoriter atau monarki.
“Nanti yang ada hanya akan memperbesar potensi kesewenang-wenangan. Sementara di lain sisi masyarakatnya tak memiliki peluang untuk mengontrol,” ujarnya.
Mahfud mengatakan, sorotan tajam di media sosial (medsos) kini tengah mengarah kepada DPR dan partai politik (parpol). Bahkan, banyak desakan yang meminta agar kedua lembaga atau sistem tersebut dibubarkan.
“Saudara, itu (pembubaran) pilihan yang sangat jelek,” ujar dia.
Dalam sejarah khilafah Islam, kata dia, bentuk kesewenangannya ketika banyak ulama dieksekusi lantaran berbeda pandangan politik atau memberikan fatwa tak sejalan dengan khalifah.
Bahkan itu, Imam Hambali saat ini ajaran fiqh-nya diikuti sampai sekarang bahkan dipenjara, dianiaya karena beda pendapat dengan khalifah.
Namun, kaat dia, ketika sistem demokrasi dianut, menurut Mahfud, sejelek apapun kiprah partai tersebut maka bakal tetap memiliki peluang konstitusi. Artinya, mempunyai kans memperbaiki negara. Oleh karenanya DPR harus ada untuk menyelesaikan masalah.
“Oleh sebab itu jangan berpikir dalam situasi sekarang, sudah lah jangan menjadi demokrasi. Nggak boleh. Harus tetap demokrasi, pilihannya partai dan DPR harus diperbaiki bersama-sama,” tegasnya.
Menurutnya, jalan terbaik bagi parpol, yakni dengan memperbaiki tata kelola dan proses rekrutmen politisinya. Pemahaman tujuan didirikannya parpol salah satunya adalah demi merekrut kepemimpinan bangsa.
“Oleh sebab itu, parpol harus ada tetapi harus bersaing untuk memilih pemimpin yang benar, memilih wakil rakyat yang benar. Jadi, parpol itu bukan untuk saling meniadakan, saling membunuh,” ungkap dia.
“Di partai apapun ada orang baiknya, tapi di partai apapun juga ada koruptornya,” tutup Mahfud.*