Minggu, 13 Juli 2025
Menu

PDPI Sebut Kepedulian Masyarakat soal Risiko Penularan TBC Masih Rendah

Redaksi
Ketua Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI) dr Agus Dwi Susanto
Ketua Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI) dr Agus Dwi Susanto | Merinda Faradianti/forumkeadilan.com
Bagikan:

FORUM KEADILAN – Ketua Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI) dr Agus Dwi Susanto mengatakan kepedulian masyarakat tentang risiko penularan Tuberkulosis atau TBC di tempat umum masih rendah.

“Tak jarang pasien TBC yang ditemui tak merasa punya anggota keluarga dengan riwayat TBC sebelumnya, namun bisa tertular,” katanya saat melakukan webinar di Hari TBC Sedunia, Jumat, 24/3/2023.

Agus mengungkap, penularan TBC bisa terjadi kapan pun dan di mana pun tanpa memandang usia maupun kelas ekonomi.

Menurut Agus, masyarakat Indonesia masih menganggap TBC memiliki stigma yang jelek, sehingga masih banyak masyarakat yang malu untuk menjalani pengobatan.

“Satu orang pasien TBC tidak mau atau malu menjalani pengobatan akan berisiko menularkan kepada 15 orang di sekelilingnya,” jelasnya.

Katanya, masyarakat masih kurang memperhatikan kebersihan di tempat umum. Misalnya, di dalam bus ada pasien TBC yang batuk tanpa menggunakan masker, sehingga kuman TBC terhirup dan tertular pada orang lain.

“Kuman yang dikeluarkan saat batuk saja itu ribuan, bicara 200 kuman kita keluarkan, kalau bersin bisa jutaan. Jadi TBC bisa menular di mana saja,” paparnya.

Meskipun begitu, TBC dapat disembuhkan dengan pengobatan rutin. Pengobatan untuk TBC juga gratis karena ditanggung oleh pemerintah.*

Laporan Merinda Faradianti