Review Suzume no Tojimari, Film Makoto Shinkai dengan Visual Menakjubkan

FORUM KEADILAN – Pembuat film, penulis dan manga artist asal Jepang Makoto Shinkai menghadirkan karya terbaru Suzume no Tojimari.
Film anime Suzume no Tojimari menceritakan seorang remaja 17 tahun bernama Suzume yang hidup di kota tenang bernama khusyu, yang kemudian bertemu dengan seorang pemuda bernama Shouta yang sedang berusaha mencari pintu.
Suzume menemukan sebuah pintu yang berdiri tepat di tengah-tengah reruntuhan. Seolah hanya pintu tersebut yang bertahan di antara reruntuhan. Merasa penasaran, Suzume mendekati dan membuka pintu tersebut.
Selanjutnya satu per satu pintu-pintu di berbagai daerah Jepang mulai terbuka. Ketika pintu mulai terbuka maka akan mendatangkan bencana, dan bakal menghancurkan Jepang, untuk itu pintu-pintu tersebut harus ditutup.
Shouta sebagai penjaga pintu harus menutup pintu yang terbuka, kesulitan menjalankan tugasnya karena dia terkena sebuah kutukan. Dengan keberadaan Suzume, mereka berpetualang untuk menutup pintu yang terbuka demi mencegah terjadinya bencana ke seluruh Jepang.
(Mengandung Spoiler)
Seperti film-film anime karya Makoto Shinkai lainnya, Suzume no Tojimari juga memberikan visual yang sangat menakjubkan. Untuk penonton yang baru pertama kali menonton film karya Makoto Shinkai mungkin belum terbiasa dengan unsur fantasi yang disajikan dalam film ini. Namun film anime ini sangat patut untuk ditonton.
Selama dua jam dua menit, penonton menikmati visual luar biasa khas Makoto Shinkai. Karya Makoto Shinkai tidak pernah mengecewakan karena memang menyajikan visual yang sangat indah dengan konsep ‘road movie’, seperti gambar yang terlihat sangat nyata dengan suasana sungai, gunung, langit dan pemandangan desa, perkotaan hingga kegelapan. Terlebih lagi ketika menonton film ini di bioskop, keindahan visual anime terlihat jelas dan terasa nyata.
Selain dari visual yang luar biasa, aspek lain yang dari film ini juga tidak kalah menarik. Film ini membawa musik Kanata Haluka dari grup Radwimps, yang membuat penonton semakin hanyut ke dalam cerita. Namun kali ini tidak ada lagu dengan lirik di tengah-tengah film, sehingga tidak ada dialog dan lirik lagu yang bersinggungan. Di film ini juga banyak diputar lagu pop Jepang yang populer tahun 80-an dan 90an.
Namun ada hal yang mengganjal dalam film Suzume ini, yaitu pengenalan masing-masing tokoh yang terasa kurang mendalam serta chemistry yang terkesan tidak alami.
Tidak banyak cerita mengenai kedekatan Suzume dan Shouta yang terlihat tiba- tiba. Beberapa tokoh pendukung yang turut membantu Suzume dalam perjalanan misinya pun terlihat tak ada pendekatan. Terlihat sangat mudah dan tidak ada usaha yang berarti.
Di luar daripada itu, film ini masih dapat dinikmati dan dimengerti meskipun ada beberapa hal yang terasa kurang. Namun, kekurangan tersebut tak membuat film ini terasa aneh dan tetap bisa diterima.
Film ini bisa membuat rasa penasaran untuk mengetahui cerita para tokohnya dengan lebih dalam.
Suzume tayang di bioskop Indonesia sejak 8 Maret 2023. Film ini akan terasa berbeda ketika menonton di bioskop dibandingkan di rumah, mengingat visual menakjubkan yang disajikan oleh Makoto Shinkai.
Sekilas tentang Makoto Shinkai
Makoto Shinkai merupakan seorang Animator, pembuat film, penulis dan manga artist asal Jepang.
Film pendek Voice of a Distant Star pada 2002 yang diproduksi sendiri menjadi karya pertama Makoto Shinkai.
Karya Makoto Shinkai yang paling terkenal ialah Your Name dirilis pada 2016, yang menjadi film anime terlaris ketiga sepanjang masa.
Selanjutnya Tenki No Ko (Weathering With You) pada 2019, yang menjadi anime popular dengan lebih 10 juta penonton.*
Laporan Rahmad Fadjar Ghiffari/Agnes Febrika Monalita Sitorus