Jumat, 25 Juli 2025
Menu

Pelaku Ancaman Pembunuhan pada Band Radja Terancam 7 Tahun Penjara

Redaksi
Band Radja ketika membuat laporan di kepolisian Malaysia
Band Radja ketika membuat laporan di kepolisian Malaysia | Astroawani
Bagikan:

FORUM KEADILAN – CS Muremthiram, pelaku ancaman pembunuhan terhadap personel band Radja terancam penjara hingga 7 tahun.

Kantor berita Bernama melaporkan dakwaan itu dibacakan Pengadilan Magistrat pada Rabu, 15/3/2023 lalu.

Pengadilan mendakwa Muremthiram melakukan intimidasi dan mengancam akan membunuh para personel Radja hingga membuat mereka takut.

Diketahui para personel Radja yakni Ian Kasela, Seno Adji Wibowo dan Mouldyanshah Mulyadi mendapatkan ancaman pembunuhan.

Muremthiram dituding melakukan aksi tersebut di belakang panggung Larkin Arena Stadium pada Sabtu, 11/3 lalu pukul 23.00 waktu setempat usai konser Radja selesai.

Dakwaan itu dijatuhkan berdasarkan Pasal 506 Kitab Undang-undang Pidana. Jika terbukti bersalah, Muremthiram terancam dijatuhi hukuman penjara hingga tujuh atau denda, atau keduanya.

Namun, Muremthiram mengaku tak bersalah atas segala tuduhan itu.

Konsulat Jenderal RI di Johor Sigit Suryantoro Widiyanto mengatakan bahwa insiden ini adalah akibat dari kesalahpahaman.

Ian Kasela ungkap kronologi kejadian

Vokalis Radja, Ian Kasela, bercerita bahwa kejadian ini bermula dari perselisihan mengenai jadwal meet and greet personel dengan penggemarnya di Malaysia.

Radja mengaku mereka setuju untuk mengadakan meet and greet dengan para penggemar.

Namun ternyata Radja tak mengetahui adanya perdebatan soal jadwal kegiatan tersebut.

Awalnya, jumpa penggemar ini harusnya digelar usai Radja tampil, namun Muremthiram selaku penyelenggara mengubahnya menjadi sebelum tampil.

Pihak EO pun menolaknya lantaran ingin Radja tampil secara prima.

Selain itu, Muremthiram ingin mengubah lokasi konser dan jumpa penggemar secara tiba-tiba, pihak EO sekali lagi menolaknya.

Pada akhirnya, Radja tetap menggelar jumpa penggemar setelah konser, tanpa mengetahui perdebatan itu sebelumnya.

Alhasil, Muremthiram mencak-mencak sampai melontarkan ancaman pembunuhan.

Ketakutan, Radja akhirnya melapor ke kepolisian Malaysia pada Minggu.

Muremthiram dan satu orang lainnya langsung menyerahkan diri ke pihak kepolisian.

Mereka meminta maaf atas ancaman itu. Namun, Radja meminta proses hukum tetap dilanjutkan.*