FC Barcelona Diguncang Skandal Korupsi

FORUM KEADILAN – Skandal korupsi tengah mengguncang klub raksasa Liga Spanyol, FC Barcelona. Jumat lalu, kantor kejaksaan di Spanyol mengonfirmasi, bahwa mereka telah mengajukan tuntutan korupsi terhadap Barcelona beserta dua eks presiden klub Sandro Rossell dan Josep Maria Bartomeu atas dakwaan suap kepada mantan wakil presiden komite wasit sepak bola Spanyol, Jose Maria Enriquez Negreira.
Bekas eksekutif Barca, Oscar Grau dan Albert Soler juga turut didakwa terlibat dalam aksi penyuapan terhadap Negreira, yang melalui perusahaannya, Dasnil 95 SL, diduga menerima uang sebesar $7,5 juta dollar dari Barca dalam kurun waktu 2001 hingga 2018. Dakwaan yang dimaksud adalah tindakan “korupsi berkelanjutan antar individu dalam olahraga”.
Tidak hanya kasus suap menyuap diatas, ternyata terdapat berbagai dakwaan lain yang dituduhkan kepada Barcelona dan para eks petingginya tersebut. Mereka dituduh melakukan korupsi dalam bisnis, membuat administrasi palsu sampai pemalsuan dokumen komersial.
“Melalui presiden Rossell dan Bartomeu, Barcelona membuat dan menjaga kesepakatan yang sangat rahasia dengan Negreira, sehingga, dalam kapasitasnya sebagai wakil presiden komite wasit, yang tentu mendapat imbalan sejumlah uang, dia akan melaksanakan tindakan yang bertujuan untuk mendukung Barcelona dalam hal pemilihan dan keputusan wasit yang akan terlibat dalam setiap pertandingan yang dimainkan oleh klub, dan pada akhirnya menentukan hasil kompetisi secara keseluruhan.” Begitu bunyi pernyataan jaksa penuntut.
Rossell adalah presiden Barcelona periode 2010-2014, sebelum digantikan oleh Bartomeu. Setelah enam tahun memimpin klub Catalan tersebut, Bartomeu mengundurkan diri pada 2020 dan Joan Laporta akhirnya terpilih meneruskan tampuk kepemimpinan pada 2021.
Pada kesempatan terpisah, Barca menyangkal tuduhan tersebut dengan mengatakan kepada media bahwa pembayaran yang dilakukan ke perusahaan Negreira, Dasnil 95 SL, adalah pembayaran “laporan teknis tentang wasit” dan berpendapat bahwa hal tersebut lumrah terjadi pada akhir pertandingan.
Laporta, yang juga bisa dipanggil sebagai saksi karena ia merupakan presiden klub antara 2003-2010, pekan ini membantah tuduhan yang dialamatkan kepada Barcelona. “Barca tidak pernah menyuap atau mencoba mempengaruhi keputusan wasit. Fakta-fakta yang terjadi sangat berbeda dengan apa yang dituduhkan kepada kami” ujar Laporta menanggapi.
Awalnya, Negreira, yang telah menanggalkan jabatannya sebagai wakil presiden komite wasit pada 2018, menjadi fokus penyelidikan atas pembayaran senilai 1,4 juta euro yang diterima dari Barca pada 2016 hingga 2018 setelah dilaporkan oleh kantor pajak setempat.
Namun, setelah para jaksa meninjau ulang pembayaran atau transaksi yang dilakukan pada periode 2014 hingga 2018, mereka akhirnya memutuskan untuk mengajukan tuntutan terhadap Rossell, Bartomeu, Grau, dan Soler. Pembayaran yang dilakukan sebelum periode tersebut tidak tercantum dalam surat dakwaan.
Ketua LaLiga Javier Tebas mengatakan Barca tidak dapat menghadapi sanksi olahraga apa pun di Spanyol karena kasus ini sudah lebih dari tiga tahun telah berlalu. Tetapi ia berjanji untuk meninjau kembali kasus tersebut setelah proses hukum mencapai kesimpulan.
Baik Federasi Sepak Bola Spanyol (RFEF) dan LaLiga, juga telah memberikan informasi dan dokumen terkait kasus tersebut kepada UEFA yang masih dapat memutuskan untuk bertindak tergantung pada hasil penyelidikan nantinya. FIFA juga bisa turun tangan meski badan sepak bola dunia itu belum berkomentar atas perkembangan terbaru dari kasus tersebut.