Usai Manggung di Malaysia, Grup Band Radja Diancam Dibunuh

FORUM KEADILAN – Para personel grup band Radja mengaku disekap dan diancam akan dibunuh usai manggung di Larkin Arena Indoor Stadium, Johor Bahru, Malaysia, pada Sabtu, 11/3/2023.
Kepala Polisi Johor Datuk Kamarul Zaman Mamat mengatakan, pihaknya telah menerima laporan tentang ancaman pembunuhan tersebut pada Minggu pagi, 12/3 pagi.
Saat ini, polisi Johor sudah mengumpulkan keterangan dari korban. Polisi juga tengah memburu tersangka setelah menerima laporan tersebut.
“Polisi telah merekam percakapan semua korban dan melacak tersangka yang terlibat. Polisi Johor menangani masalah ini dengan serius dan tidak akan dan tidak akan mentolerir tindakan apa pun yang melibatkan perilaku kriminal dan masalah ketertiban umum,” kata Kamarul, dikutip dari media Malaysia, Astroawani, Minggu, 12/3.
“Penyelidikan sedang dilakukan berdasarkan Pasal 14 Undang-Undang Pelanggaran Kecil 1955 (untuk tindakan penghinaan) dan Pasal 506 KUHP (untuk intimidasi kriminal),” katanya.
Sementara itu, vokalis Radja Ian Kasela menjelaskan kronologi peristiwa pengancaman itu. Mulanya mereka diundang pemerintah Johor untuk konser di sana dan konser telah berjalan lancar.
“Kemarin sudah berhasil, sukses, lancar, pecah banget melakukan konser di Negeri Johor Majestic Tourism Johor di Malaysia pada tanggal 11 Maret 2023 jam 9 malam,” kata Ian Kasela, Minggu, 12/3.
Namun, perlakuan tak mengenakkan didapat mereka setelah konser. Diduga ada salah paham, mereka mengaku diintimidasi dan diancam dibunuh bila kembali ke Malaysia.
“Cuma ada hal 1 yang kami sangat kecewa terhadap Tourism Johor. Sangat-sangat kecewa. Karena bukan terima kasih yang kami dapatkan setelah acara sukses, setelah mereka terhibur, setelah kami menampilkan yang terbaik tapi malah cacian, makian, bahkan sampai ancaman membunuh terhadap kami,” ungkap Ian Kasela.
“Jika Radja ada di Kuala Lumpur, di Johor, di Malaysia, mati,” kata Ian menirukan penyelenggara konser dari Tourism Johor.
Ian menuturkan, mereka sempat disekap di dalam sebuah ruangan. Seolah seperti direncanakan, mereka masuk ke ruangan itu lalu dikunci. Di sana juga ada beberapa bodyguard yang mengintimidasi.
“Memang ditekan. Kami tidak bisa berbuat apa-apa,” ujarnya.
Usai berhasil keluar dari ruangan, para personel Radja langsung melapor ke polisi Johor. Mereka kemudian segera bertolak ke Kuala Lumpur untuk terbang kembali ke Jakarta.
“Setelah kami diintimidasi, diancam itu pukul 5 pagi, kami laporan,” terang Ian. *