Selasa, 22 Juli 2025
Menu

Sutradara Bongkar Kengerian Saat Pembuatan Dokumenter In The Name of God

Redaksi
Dokumenter In the Name of God: A Holy Betraya
Dokumenter In the Name of God: A Holy Betraya |Netflix
Bagikan:

FORUM KEADILAN – Serial dokumenter In the Name of God: A Holy Betrayal kini tengah menjadi pembicaraan.

Cho Sung Hyun, sutradara dokumenter mengungkapkan kultus JMS atau Providence nyatanya 10 kali lebih mengerikan daripada yang ditampilkan dalam serialnya.

Ia pun mengungkapkan hal mengerikan ketika proses pembuatan dokumenter itu.

Salah satunya adalah kebocoran informasi para korban yang memutuskan untuk angkat suara mengenai pelanggaran hukum Jeong Myeong Seok (JMS), sang pimpinan.

Tim produksi pun diikuti, diancam hingga diretas.

Hal tersebut membuat sang sutradara harus melakukan antisipasi.

“Saya punya tongkat pertahanan dan senjata bius di mobil. Itu tidak pernah terjadi dalam 15 tahun saya sebagai produser,” ungkap Cho Sung Hyun seperti diberitakan Asia E.

Dalam episode awal dokumenter In the Name of God: A Holy Betrayal, langsung menguak soal pelecehan seksual yang dilakukan oleh JMS.

Salah satu mantan pengikut JMS, Maple Yip, yang juga jadi korban pelecehan pun berulang kali diminta tak buka suara terkait hal tersebut.

Ia juga diikuti oleh tim JMS ketika kembali ke Korea Selatan untuk membuka suara terkait hal ini.

Dalam dokumenter juga diperlihatkan ketika Maple dan tim produksi sudah diikuti ketika baru berada di bandara.

Mobil yang sama bahkan terlihat parkir di depan hotel dan bisa terlihat jelas dari kamar Maple.

Tim produksi langsung menghampiri orang-orang yang ada di mobil namun mereka hanya diam sambal menyembunyikan wajah dari kamera.

Cho Sung Hyun juga membeberkan momen mengerikan lainnya yang tak ditampilkan dalam dokumenter tersebut.

“Ketika kami syuting dengan seorang korban, di luar sedang hujan. Si korban melihat ke luar jendela, tiba-tiba ia mendapat pesan yang isinya, ‘Kamu sedang melihat ke jendela juga? Sekarang lagi hujan’ sungguh mengerikan,” ujarnya.

Lebih lanjut, Cho Sung Hyun mengaku sampai mengganti jadwal penerbangan tiga kali karena tahu pengikut JMS akan menghalangi Maple meninggalkan Hong Kong.

Inilah yang membuatnya sempat curiga ada penyusup dalam timnya karena ada banyak informasi yang bocor.

Banyak hal dilakukan demi menghindari kebocoran informasi.

Cho Sung Hyun bahkan harus memberikan informasi palsu kepada timnya demi keselamatan korban.

Namun, ia tetap tak tahu cara informasi itu bisa bocor ke pengikut JMS.

Di tengah semua permasalahan itu, serial dokumenter In the Name of God: A Holy Betrayal resmi tayang pada 3 Maret di Netflix meski sempat terancam gagal karena digugat pengikut JMS.

Cho Sung Hyun kemudian berterima kasih kepada sekitar 200 orang yang ia temui saat buat In the Name of God: A Holy Betrayal.

Seperti diberitakan YTN, pembuatan dokumenter itu nyaris dua tahun, melebihi yang ia perkirakan.

Secara khusus, ia berterima kasih kepada Kim Gyeong Cheon, mantan wakil kepala JMS, yang menceritakan seluk-beluk dan permasalahan di dalam sekte tersebut.*