Impor Kurma Melonjak 125% Jelang Ramadan

Impor Kurma Melonjak jelang Ramadan
Ilustrasi kurma. | ist

FORUM KEADILAN – Impor kurma ke melonjak menjelang Ramadan. Data Badan Pusat Statistik (BPS) impor kurma ke Indonesia pada bulan Januari 2023 sebesar 13.230 ton atau naik 125,8 persen dibanding bulan sebelumnya (month-to-month/mtm).

Sedangkan bulan sebelumnya, yaitu pada Desember 2022, Indonesia melakukan impor kurma sebanyak 1.300 ton atau senilai US$1,4 juta atau setara dengan Rp21,9 miliar (Kurs Rp15.204).

Bacaan Lainnya

“Nilai impor kurma mencapai US$22,5 juta atau naik 187,31 persen secara year on year (tahunan),” ujar Deputi Bidang Statistik Produksi BPS M Habibullah dalam konferensi pers secara daring, Rabu, 15/2/2023.

Adapun negara pemasok kurma terbesar ke Indonesia adalah Mesir. Negara Mesir sudah mengirim pasokan kurma untuk konsumsi saat puasa dan lebaran 2023 sejak Desember 2022.

Kemudian, pada Januari 2023 Indonesia kembali melakukan impor kurma dari Mesir sebanyak 6.104 ton atau senilai US$6,8 juta atau setara Rp103,56 miliar.

Peningkatan impor kurma menjelang Ramadan merupakan hal yang sudah lazim di Indonesia. Sebab, impor kurma pada tahun lalu juga terjadi menjelang Ramadan, tepatnya pada Februari 2022, naik 53,4 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, yakni 8,8 ribu ton pada Februari 2021 (yoy).

Sepanjang Februari 2022, Mesir memasok kurma ke Indonesia dengan volume sekitar 7,9 ribu ton. Jumlah tersebut setara dengan 58,5 persen dari total impor kurma Indonesia pada bulan tersebut.

Lalu, di posisi kedua, Arab Saudi dengan volume impor kurma ke Indonesia sekitar 1,4 ribu ton, Tunisia 1,37 ribu ton, Uni Emirat Arab 1,36 ribu ton, dan Iran 859 ton.

Impor kurma dari Aljazair tercatat sebesar 168 ton. Kemudian dari Amerika Serikat dan Togo masing-masing 136 ton dan 98 ton.*

Pos terkait